Kondisi ekonomi dan politik global mengalami perubahan signifikan pada tahun ini. Amerika Serikat, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia, tidak lagi mengedepankan kerja sama global atau prinsip multilateralisme. Hal ini mendorong pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap khusus dalam menghadapi situasi baru ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan perintah khusus kepada para menteri, termasuk dirinya, untuk memperkuat diri menghadapi perubahan orde ekonomi dunia. Perubahan ini, kata Sri Mulyani, telah memasuki fase "war game" melalui perang tarif, yang memberikan dampak fundamental pada struktur ekonomi global.
"Perubahan selama tiga tahun terakhir telah mengubah orde dunia secara fundamental," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN di kantornya, Jakarta, Kamis (13/3/2025). "Presiden Prabowo menekankan pentingnya memperkuat diri karena dunia saat ini berada dalam situasi yang sangat unilateral, berbeda dari apa yang kita kenal sebelumnya," tegasnya.
Perubahan orde dunia ini juga tercermin dari pertemuan G20 terakhir di Brazil, di mana banyak negara tidak lagi hadir dalam forum tersebut. "Pertemuan G20 terakhir menggambarkan situasi ini, dengan ketidakhadiran banyak menteri dari negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia," jelas Sri Mulyani. "Bandingkan dengan saat Indonesia menjadi presidensi, kita masih mampu menghadirkan seluruh anggota G20," tambahnya.
Pemerintah Indonesia, melalui instruksi Presiden Prabowo, berkomitmen untuk memperkuat posisi negara dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. Langkah-langkah strategis akan diambil untuk memastikan ketahanan ekonomi nasional dan memitigasi dampak negatif dari perubahan orde dunia yang sedang terjadi.