Sri Lanka Kembalikan Ratusan Kontainer Limbah ke Inggris

Ratusan kontainer limbah berbahaya yang diimpor secara illegal dari Inggris dipulangkan kembali oleh otoritas Sri Lanka ke Inggris
Sejumlah kontainer yang sebagian besar berisi kertas dan sampah plastik yang dikembalikan ke negara asal, sebagai ilustrasi. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Jason Redmond)

Jakarta - Sri Lanka telah mulai mengirimkan kembali 242 kontainer limbah berbahaya, termasuk bagian-bagian tubuh dari kamar mayat, ke Inggris. Langkah itu dilakukan setelah dua tahun perjuangan di pengadilan oleh badan pengawas lingkungan Sri Lanka.

Beberapa negara Asia dalam beberapa tahun belakangan telah memulangkan limbah yang dikirimkan negara-negara kaya, sambil berjuang di pengadilan agar tidak digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dunia.

Sebanyak 20 kontainer pertama berisi limbah medis, termasuk bagian-bagian tubuh dari kamar mayat, telah diangkut ke kapal MV Texas Triumph pada Jumat, 30 Oktober 2020. “Sebanyak 65 kontainer lainnya akan dikirim dalam seminggu ini,” kata Juru Bicara Bea Cukai Sunil Jayaratne, sebagaimana dikutip dari AFP. "Sisanya akan dikirim segera setelah kapal lain tersedia," kata Jayaratne.

Pengadilan banding Sri Lanka dua minggu lalu memerintahkan pemulangan limbah bio dari rumah sakit dan beberapa ton limbah plastik yang diimpor, yang melanggar peraturan pengiriman lokal dan internasional.

Impor tersebut tiba antara September 2017 dan Januari 2018. Badan pengawas lingkungan, Center for Environmental Justice (CEJ) telah mengajukan petisi kepada pengadilan untuk menolaknya.

Bea Cukai tidak mengungkapkan jenis limbah tersebut, tapi para pejabat mengatakan sampah itu termasuk kain perca, perban dan bagian-bagian tubuh dari kamar mayat.

Pada September 2020, 260 ton limbah terpisah di 21 kontainer lainnya dikirim kembali setelah Inggris setuju untuk menerimanya kembali.

Otoritas lokal menemukan limbah baru tersebut setelah upaya hukum dimulai terhadap 242 kontainer yang ditahan di Pelabuhan Kolombo dan kawasan perdagangan bebas di dekat ibu kota.

Bea Cukai Sri Lanka menyatakan bahwa semua kontainer tersebut telah dibawa ke negara itu, melanggar hukum internasional yang mengatur pengiriman limbah berbahaya, termasuk plastik.

Sebuah penyelidikan Sri Lanka tahun lalu terhadap hampir 3.000 ton limbah berbahaya yang diimpor secara ilegal, mendapati bahwa importir telah mengirimkannya kembali sekitar 180 ton ke India dan Uni Emirat Arab pada 2017 dan 2018.

Selain Sri Lanka, Filipina, Indonesia, dan Malaysia juga telah mengembalikan ratusan kontainer sampah ke negara asal pengirim. (vm/ft)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Dinkes Kota Bekasi Bina Pengelolaan Limbah Medis
Pemkot Bekasi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, terus tingkatkan pembinaan pengelola sampah medis dari fasilitas kesehatan
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.