Madrid - Menteri Kesehatan Spanyol, Salvador Illa, memuji dimulainya vaksinasi virus corona di Negeri Matador itu pada Minggu, 27 Desember 2020. Illa menyebutnya sebagai “awal untuk mengakhiri” pandemi dan mengingatkan bahwa bulan-bulan mendatang yang berat.
Laporan situs independen, worldometers, sampai tanggal 27 Desember 2020 jumlah kasus virus corona di Spanyol dilaporkan sebanyak 1.869.610 dengan 49.824 kematian. Jumlah kasus ini menempatkan Spanyol di peringkat ke-9 dunia dan peringkat ke-5 di Eropa.
“Targetnya adalah melakukan imunisasi seluruh warga Spanyol, untuk memberantas virus ini. Ini adalah target pertama pemerintah Spanyol, mengalahkan virus dan memulihkan perekonomian. Awal dari berakhirnya pandemi. Jadi jangan buat kesalahan, kita masih akan menghadapi bulan-bulan yang tidak mudah ke depan," ujar Illa, yang berbicara dari Barcelona.
Dua perempuan, warga Spanyol, berusia 96 tahun, pekerja di rumah lansia di Los Olmos, menjadi dua warga Spanyol yang pertama kali divaksinasi pada Minggu, 27 Desember 2929, pagi waktu setempat. Kediaman mereka terletak di Guadalajara, di dekat pusat distribusi vaksin Pfizer di bagian tengah Spanyol, sekitar 70 kilometer timur laut Madrid.
Illa mengatakan seluruh kawasan di Spanyol telah menerima alokasi vaksin. Seluruh kawasan itu, kecuali dua lokasi, juga telah memulai proses vaksinasi. Sementara Kepulauan Canary dan Balearic memulainya pada Minggu, 27 Desember 2929, siang.
Spanyol berencana menerima lebih dari 4,5 juta dosis vaksin dalam tiga bulan mendatang. Jumlah itu cukup untuk memvaksinasi sekitar 2,2 juta orang.
Pemerintah memperkirakan tahap pertama ini akan cukup untuk warga dan pekerja di rumah-rumah lansia, disusul petugas layanan kesehatan dan warga difabel. Mereka merupakan tahap pertama dari vaksinasi massal yang direncanakan akan menjangkau sebagian besar dari 47 juta warga Spanyol sebelum musim panas nanti (em/jm)/voaindonesia.com. []