Jakarta - Pengusaha asal Indonesia Sukanto Tanoto akan menunggu arahan pemerintah terkait rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia ke dua wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pasalnya, lokasi ibu kota baru berada di lahan milik Sukanto Tanoto, pendiri Grup Royal Golden Eagle (RGE) yang mengelola kelompok perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur berbasis sumber daya alam.
"Menurut informasi yang kami terima baru-baru ini, lokasi ibu kota baru akan berada di dalam area PT ITCI Hutani Manunggal (IHM). Kami mendukung rencana tersebut dan menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah," kata Corporate Affairs Director APRIL Group Agung Laksamana, di Jakarta, Kamis, 19 September 2019 seperti dilansir dari Antara.
Sebagai perusahaan yang telah beroperasi lebih dari 20 tahun PT ITCI Hutani Manunggal (IHM), Agung tak memungkiri akan ada dampak pada perusahaan pemasok anak usaha APRIL, PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) tersebut. Namun, ia akan akan mengukur dampak terkait rencana pemindahan ibu kota tersebut dan percayakan pada pemerintah.
"Kami percaya pemerintah akan memberikan pertimbangan dan solusi terbaik dalam hal ini," tuturnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memperkirakan kebutuhan luas lahan tahap pertama untuk ibu kota negara Indonesia adalah 6.000 hektarare.
Salah satu calon lokasi ibu kota negara Indonesia akan berada di Kecamatan Sepaku, yang masih berstatus hutan tanaman industri (HTI) di area operasional ITCI Hutani Manunggal (IHM). Tapi, permasalahan itu akan diproses lebih lanjut oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Pemerintah punya kebutuhan untuk membangun ibu kota baru dengan menggunakan lahan yang kebetulan konsesinya dikelola swasta, lahannya bisa kita ambil alih," ucapnya. []