Soal Calon Kapolri, Ini Permintaan IPW ke Jokowi

Indonesia Police Watch (IPW) meminta Jokowi pilih Kapolri yang pernah menjabat Kapolda di Jawa.
Ilustrasi Polri. (Foto: Tagar/ntmcpolri.info)

Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menunjuk figur yang pernah menjabat Kapolda di Jawa sebagai pengganti Jenderal Polisi Idham Azis yang akan pensiun pada awal 2021 mendatang. Idham Azis merupakan jenderal polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolda di Jawa.

Hal ini disampaikan Ketua Presidium IPW Neta S Pane saat dikonfirmasi Tagar di Jakarta, Jumat, 27 November 2020.

"Melihat persoalan Polri makin rumit ke depan, IPW berharap Jokowi memilih figur yang punya pengalaman dan jam terbang yang mumpuni, serta pernah menjadi Kapolda di Jawa sehingga instingnya dalam menjaga keamanan nasional sudah terlatih," ujar Neta.

Neta menyampaikan, persoalan berat yang akan dihadapi Polri ke depan berada di internal institusi, bukan di eksternal. Satu di antaranya seperti persoalan kelebihan jenderal, komisaris besar, dan AKBP di Korps Bhayangkara yang cukup pelik.

Menurut Neta, jika persoalan tersebut tidak ditangani dengan serius, maka akan memunculkan sikut-menyikut di kalangan internal kepolisian. "Persoalan mentalitas yang berbuntut tidak promoternya anggota Polri dalam penegakan hukum juga masalah berat yang tak mudah diatasi," ucapnya.

Untuk diketahui, Jenderal Pol Idham Azis akan memasuki masa purnatugas pada Januari tahun depan lantaran sudah berusia 58 tahun.

Kemudian, Neta juga menyoroti ihwal tidak adanya evaluasi menyeluruh terhadap fasilitas dan sarana prasarana Polri. Dia berujar, hal itu membuat kepolisian Indonesia seperti tidak terarah dalam alutsista dan teknologi.

"Begitu juga tidak adanya evaluasi terhadap Grand Desain kepolisian membuat motto Polri yang 'Promoter' hanya menjadi sebuah kata-kata kosong yang ke depan harus ditata ulang Kapolri baru agar Polri menjadi polisi yang modern," kata dia.

Untuk diketahui, Jenderal Pol Idham Azis akan memasuki masa purnatugas pada Januari tahun depan lantaran sudah berusia 58 tahun.

Baca juga: IPW Sebut Manuver Calon Kapolri Bikin Geli Institusi Polisi

Baca juga: Isu Kapolri, Kompolnas Pertimbangkan Dugaan Gratifikasi Agus Andrianto

Sepanjang berkarir di kepolisian, Idham lebih banyak bergelut dalam bidang reserse. Sebelum diangkat menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian, dia menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.

Komisi III DPR RI menyetujui pencalonannya sebagai Kapolri usai uji kepatutan dan kelayakan pada Oktober 2019. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantiknya secara resmi sebagai Kapolri di Istana Negara pada 1 November 2019. []

Berita terkait
IPW Sebut Manuver Calon Kapolri Bikin Geli Institusi Polisi
IPW mengatakan, bursa calon Kapolri semakin riuh karena nama-nama yang disebut akan menggantikan Jenderal Idham Aziz mulai melakukan manuver.
Isu Kapolri, Kompolnas Pertimbangkan Dugaan Gratifikasi Agus Andrianto
Kompolnas menegaskan akan menjadikan laporan dugaan gratifikasi Komjen Agus Andrianto di KPK sebagai bahan pertimbangan.
Kasatwil Lembek di Protokol Kesehatan, Kapolri: Kena Sanksi
Kapolri Idham Azis mengingatkan agar tidak lembek di penegakan protokol kesehatan. Tidak tegas siap kena sanksi.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja