Tokyo, (Tagar 25/4/2017) – Negeri Sakura Jepang punya program penyadapan data internet secara massal melalui program XKEYSCORE. Program penyadapan data-data internet secara global ini diberikan oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat (AS). Hal itu terungkap dari dokumen NSA yang dibocorkan Edward Joseph Snowden.
Seperti dirilis Intercept, Senin (24/4), sebenarnya Jepang sudah berbagi data intelijen dengan NSA sejak September 2012 lalu. Kementerian Pertahanan Jepang menolak untuk mengomentari bocornya dokumen rahasia ini.
Snowden yang mantan pekerja kontraktor NSA ini kabur dari AS pada tahun 2013 dengan mencuri sejumlah dokumen penting dan rahasia. Snowden yang merasa sakit hati dengan NSA, kemudian membocorkan dokumen-dokumen rahasia itu kepada publik.
Negara-negara yang disinggahi Snowden dalam pelariannya yaitu Hong Kong, kemudian ke Amerika Latin. Saat berada di Moskow, Rusia tahun 2014, Snowden mendapat suaka politik dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan hingga kini Snowden masih bersembunyi di negeri beruang merah itu.
Dokumen yang dibocorkan Snowden ini juga mengungkap hubungan kerjasama rahasia antara agen intelijen AS dan Jepang yang sudah terjalin sejak tahun 1050-an.
Kantor berita Jepang, NHK, melaporkan, NSA telah menyediakan peralatan canggih dan program penyadapan internet secara massal ke seluruh dunia kepada mata-mata Jepang. (wwn)