Skor CPI Tipis, TII Inginkan Jokowi Perintahkan Aparat Dukung KPK

Melihat tren pemberantasan korupsi, TII mendesak Presiden Jokowi untuk memerintahkan aparat penegak hukum untuk benar-benar mendukung pemberantasan korupsi.
SURAT UNTUK KPK: Aktivis Jogja Corruption Watch menyerahkan kepada petugas surat untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kantor Pos Besar Yogyakarta, DI Yogyakarta, Selasa (12/9). Jogja Corruption Watch meminta kepada KPK untuk melakukan koordinasi dan supervisi terhadap Kejaksaan Negeri Kota Yogyakarta terkait penanganan kasus Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pansus DPRD Kota Yogyakarta tentang pengendalian Menara Telekomunikasi dan Fiber Optik yang jumlahnya tidak sesuai dengan data Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta. (Foto: Ant/Hendra Nurdiyansyah).

Jakarta, (Tagar 12/9/2017) – Gemas melihat tren pemberantasan korupsi di Indonesia, Transparency International Indonesia (TII) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memerintahkan aparat penegak hukum untuk benar-benar mendukung pemberantasan korupsi yang telah dilakukan KPK.

"Kami mendesak Presiden untuk memerintahkan kepada Jaksa Agung dan Kapolri untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK," kata Sekjen TII Dadang Trisasongko di Jakarta, Selasa (12/9).

Menurut dia, Indonesia secara konsisten menunjukkan peningkatan dalam pemberantasan korupsi di sektor publik. Namun konsistensi pembenahan di sektor publik tersebut tidak akan segera membuahkan hasil jika tidak dibarengi dengan langkah-langkah nyata semua pihak untuk mendorong penguatan integritas.

Ia berpendapat, pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa kombinasi strategi tersebut akan mempercepat terwujudnya pemerintahan yang bersih dan iklim usaha yang kondusif. Skor "Corruption Perception Index" (CPI) di satu negara ditentukan oleh berbagai faktor dan penegakan hukum hanyalah salah satu faktor saja.

"Skor CPI Indonesia tahun 2016 meningkat tipis satu poin sebesar 37 dibanding tahun sebelumnya yang hanya 36. Kenaikan skor ini menandakan masih berlanjutnya tren positif pemberantasan korupsi di Indonesia," ujarnya.

Dadang mengingatkan, terhitung sejak 2012, skor CPI Indonesia meningkat lima poin dalam rentang waktu lima tahun.

TII juga mendesak kepada lembaga penegak hukum, Kepolisian, Kejaksaan dan pengadilan untuk memperbaiki sistem integritas di lembaga masing-masing serta memperbaiki tata kelola dalam penanganan perkara dalam semua tingkatan agar terhindar dari praktik korupsi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan dukungan agar tidak terjadi pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Perlu saya tegaskan bahwa saya tidak akan membiarkan KPK diperlemah. Oleh sebab itu kita harus sama-sama menjaga KPK," kata Presiden usai meresmikan ruas Jalan Tol Kertosono Mojokerto Seksi II dan III Jombang-Mojokerto Barat di Gerbang Tol Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, Minggu (10/9).

Menurut Presiden Jokowi, KPK bersifat independen dan memiliki kewenangan untuk memeriksa seluruh pejabat negara. (yps/ant)

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.