Skenario Pemulangan Serentak TKI di Malaysia dan ABK

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan skenario pemulangan TKI dari Malaysia, India dan ABK di luar negeri.
120 TKI asal Malaysia kembali tiba di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang. (Foto: Tagar/Rahmad Hidayat).

Jakarta - Pemerintah Indonesia telah menyiapkan skenario pemulangan tiga kluster tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia, India, dan anak buah kapal (ABK) di luar negeri.

Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengatakan pemulangan tiga kluster TKI di luar negeri tersebut bagian dari upaya pemerintah mengantisipasi kasus impor virus corona atau Covid-19.

"Dari ketiga kluster inilah yang memungkinkan pemulangan secara serentak dan berskala. Mengingat pentingnya antisipasi ini harus dipastikan bahwa semua dapat terlaksana dengan baik dan kerjasama antar kementerian dan lembaga terkait," kata Jaleswari melalui pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Kamis, 16 April 2020.

 Selain itu pemerintah juga memberi sembako pada lebih dari 56 ribu TKI, hingga Ahad kemarin.

Jaleswari menjelaskan TKI terbanyak di luar negeri terdapat di Malaysia berjumlah 1,2 juta orang. Jaleswari menyebutkan pemerintah terus memantau perkembangan TKI tersebut.

"Sebagian dari mereka sudah habis masa kontrak dan menunggu pulang. Selain itu pemerintah juga memberi sembako pada lebih dari 56 ribu TKI, hingga Ahad kemarin," ucap dia.

Rapid Test TKISejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia menjalani Rapid Test saat tiba di kedatangan Internasional Terminal 2 Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 7 April 2020. Sebanyak 156 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang pulang ke Jawa Timur menjalani rapid test untuk pencegahan penyebaran corona virus atau Covid-19. (Foto: Antara/Umarul Faruq)

Menurut Jaleswari, KSP telah menggelar rapat koordinasi beberapa kali degan kementrian dan lembaga terkait. Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) misalnya, kata dia, telah menyampaikan bahwa sebulan terakhir TKI dari Malaysia pulang ke Tanah Air lewat jalur regular sebanyak 56.368 orang. Selain itu juga terdapat 1.621 TKI yang dideportasi untuk pulang.

Jaleswari mengatakan, berdasarkan dari data yang disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, Judha Nugraha bahwa, saat ini 17.325 TKI bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di 118 kapal pesiar.

"Mereka berpotensi terdampak karena pihak principal berencana menghentikan operasi pelayaran. Dari jumlah tersebut, 4.496 ABK telah difasilitasi kepulangannya ke Indonesia," ujar dia.

Semua TKI yang tiba di Indonesia akan menjalani serangkaian protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaam suhu tubuh, saturasi oksigen, dan gejala flu. Selain itu TKI juga harus mengisi health alert card dan menjalani rapid test (tes cepat) di titik pulang yang telah disiapkan pemerintah di Jakarta dan Bali.

Bagi TKI yang mengalami sakit, maka mereka harus dirawat di rumah sakit setempat. Jaleswari menyebutkan langkah ini sudah berjalan dengan baik atas biaya negara setempat.

"Di antara mereka ada yang diharuskan menjalani karantina. Titik debarkasi kepulangan WNI sudah dipersiapkan di Jakarta dan Bali, sesampai di tanah air mereka harus mengikuti protokol kesehatan berupa pemeriksaan suhu tubuh, saturasi oksigen, gejala flu, HAC, dan rapid test untuk kepulangan melalui Bali," tutur dia. []

Berita terkait
10 TKI dari Malaysia Tiba di Aceh Utara
Sebanyak 10 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Aceh yang bekerja di Malaysia, kembali pulang ke kampung halamannya.
Tiba di Sumut, 120 TKI dari Malaysia Dikarantina
120 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia yang kembali tiba di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.