Jakarta - Jagat perfilman Korea Selatan bakal kembali meluncurkan salah satu karyanya, yakni film Call yang diagendakan tayang di secara global pada 31 Maret 2020. Film ini bakal bercerita tentang kontak antara dua orang melalui telepon melintas waktu di masa yang berbeda. Sepintas tema ini menarik, namun dinilai kurang orisinil.
Film Call disutradarai oleh Chong Hyun Lee serta dibintangi oleh Park Shin Hye dan Jeon Jong Seo. Karya ini adalah proyek panjang pertama sang sutradara setelah sebelumnya membuat film pendek berjudul Bargain.
Judul Call yang diartikan sebagai hubungan telepon bercerita tentang dua wanita yang hidup di masa atau periode waktu berbeda. Suatu saat tanpa sengaja dua orang wanita bisa saling menelepon dalam kondisi yang mustahil.
Seo Yeon yang hidup di masa sekarang mendapat telepon dari Young Sook yang hidup di masa lalu. Dari hubungan telepon itu Seo Yeon baru menyadari kalau Young Sook sedang mengalami masa yang sulit. Dan pada kenyataannya jalan hidup Young Sook juga tragis.
Jadi yang bisa mengubah nasib Young Sook hanyalah pertolongan Seo Yeon semata. Mereka bisa mengubah alur hidup yang jelek menjadi manis, namun apakah mereka juga bisa menerima konsekuensi dari perubahan tersebut?
Entah disengaja atau tidak Chong Hyun Lee yang merangkap sebagai penulis skenario seperti kurang mempersiapkan cerita ini secara orisinil. Dua puluh tahun yang lalu terdapat film Hollywood dengan jalan cerita yang hampir sama berjudul Frequency (2000).
Poster film Call 2020. (Foto: Yong Film)
Jika Call bercerita tentang dua orang di masa yang berbeda dengan menggunakan sarana telepon, Frequency menggunakan sarana hubungan radio pemancar atau frekwensi radio. Film Frequency sendiri dibintangi aktor kawakan Dennis Quaid.
Plot film Frequency bercerita tentang seorang petugas pemadam kebakaran Kota New York (Dennis Quaid) yang mampu berkomunikasi dengan putranya (Pemeran Yesus Kristus di film The Passion of the Christ, Jim Caviezel) melalui sarana pemancar radio.
Sang ayah berbeda waktu 30 tahun dengan putranya. Sang putra menggunakan kesempatan itu untuk memperingatkan ayahnya akan kematiannya yang akan segera terjadi pada saat kebakaran gudang. Peringatan itu berhasil menyelamatkan hidup sang ayah.
Namun, mereka harus menerima konsekuensi dari sejarah yang telah mereka ubah yang memicu serangkaian peristiwa tragis lain, termasuk pembunuhan ibunya. Oleh sebab itu, bapak dan anak itu yang terpisah 30 tahun itu harus bekerja sama untuk menemukan pembunuh itu sebelum dia menyerang. Meskipun dengan itu mereka harus mengubah sejarah lagi.
Baca juga: 10 Film Tom Hanks Paling Fenomenal Sepanjang Masa
Suatu cerita film yang memiliki kemiripan dengan film Hollywood memang riskan untuk tidak diingat, lantaran industri perfilman di Amerika Serikat itu masih menjadi kiblat kancah sinema dunia. []
