Sikap Tokoh Lintas Agama dalam Krisis Kemanusiaan Palestina

Pernyataan sikap Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) dan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas agama dalam krisis kemanusiaan di Palestina.
Israel menyerang warga Palestina yang sedang salat di Masjid Al Aqsa, Jumat, 7 Mei 2021. (Foto: Tagar/AFP/Ahmad Gharabli)

Jakarta - Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) bersama Tokoh Penggerak Aksi Kemanusiaan Lintas Agama menggelar konferensi pers untuk menyikapi konflik antara Israel dan Palestina yang tengah memanas sejak Jumat, 7 Mei 2021. Konferensi pers secara daring dan luring ini digelar di Sofyan Hotel Cut Meutia, Selasa, 18 Mei 2021.

Konferensi pers ini dihadiri Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (Ormas/LSM) yang tergabung dalam Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) dan Tokoh Penggerak Aksi Kemanusiaan Lintas Agama. Ormas/LSM yang tergabung dalam IHA pada kesempatan ini memberikan respons serta mengeluarkan pernyataan sikap terhadap konflik yang terjadi.

“Kami berharap dengan pernyataan sikap terhadap konflik Israel – Palestina ini setidaknya dapat mendorong rekan-rekan dari Organisasi Masyarakat Sipil, Lembaga Kemanusiaan dan Tokoh Penggerak Aksi Kemanusiaan Lintas Agama untuk dapat turut menyuarakan penghentian konflik karena telah menyebabkan jatuhnya banyak korban dari warga sipil di Palestina. Semua pihak yang bertikai harus segera menghentikan kekerasan dan penyerangan yang dapat menimbulkan jatuhnya korban jiwa masyarakat sipil khususnya anak-anak, kaum perempuan dan kelompok rentan lainnya,” ujar Budi Setiawan Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center.

Senada dengan hal ini, Heru Susetyo dari Pusat Advokasi Hak Asasi Manusia mendesak agar konflik tidak menjadikan masyarakat sipil yang tidak bersenjata (non combatan) dan fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah dan rumah ibadah menjadi sasaran, apalagi diberitakan beberapa hari sebelumnya juga terjadi penyerangan kepada gedung tempat beraktivitasnya media-media yang ada di Jalur Gaza.

Semua pihak yang bertikai harus segera menghentikan kekerasan.




Jika dilihat ke belakang, konflik Israel dan Palestina sebenarnya sudah lama terjadi, namun semakin memanas sejak adanya pengusiran warga Palestina yang bermukim di Sheikh Jarrah dan berlanjut dengan serangan terhadap Jalur Gaza pada Jumat, 7 Mei 2021. Jumlah korban yang tewas di Jalur Gaza sampai saat ini pun sudah mencapai 192 jiwa termasuk 58 di antaranya adalah anak-anak. Selain itu, 10 orang penduduk Palestina juga tewas pada kekerasan yang terjadi di Tepi Barat.

“Mewakili Organisasi Kemanusiaan dan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas iman, kami mengutuk keras tindakan Israel. Sebagai organisasi kemanusiaan kami akan terus berupaya membantu warga sipil yang terdampak melalui berbagai bantuan kemanusiaan. Kami mendorong seluruh otoritas terkait baik PBB, Israel dan Palestina termasuk negara di sekitar Palestina untuk membuka dan menjamin akses serta keamanan para pekerja kemanusiaan, pekerja medis dan pekerja media dalam menjalankan tugas kemanusiaan,” demikian pernyataan Muhammad Ali Yusuf Ketua Komite Indonesian Humanitarian Alliance.

Pada kesempatan yang sama, Jonathan Victor Rembeth anggota Komisi PRB PGI dan Aktifis Kemanusiaan Kristen Protestan menambahkan bahwa IHA dan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas agama mendorong Pemerintah Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB untuk menjalankan upaya-upaya diplomatik sekaligus sebagai juru damai dengan melibatkan partisipasi organisasi multilateral seperti ASEAN, OKI dan Gerakan Non Blok sehingga konflik dapat segera diselesaikan.

Di penghujung pernyataan sikap, IHA dan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas Iman juga menyatakan siap untuk terus memberikan dukungan serta bantuan kemanusiaan kepada Palestina. Mengajak kepedulian masyarakat Indonesia lintas Iman untuk bersama-sama meringankan beban warga sipil yang terdampak dalam konflik ini.




Pernyataan sikap ini didukung 28 organisasi/lembaga dan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas iman dan jaringannya di antaranya telah melakukan respons terhadap isu-isu kemanusiaan. Empat organisasi sudah disebutkan, dan berikut ini 24 organisasi lainnya.

  1. MDMC/Muhamadiyah Aid
  2. LPBI NU/NU Peduli
  3. Dompet Dhuafa
  4. Rumah Zakat
  5. Human Initiative
  6. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
  7. LAZ Wahdah
  8. Forum Zakat (FOZ)
  9. Daarut Tauhid Peduli (DT Peduli)
  10. LAZ LMI
  11. Social Trust Fund UIN
  12. KARINA Caritas Indonesia
  13. Nurul Hayat
  14. Yayasan Dana Sosial Al Falah
  15. LAZ Al-Irsyad
  16. Pusat Zakat Ummat,
  17. Rumah Yatim,
  18. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia,
  19. Synergi Fondation
  20. Humanitarian Forum Indonesia
  21. Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI)
  22. Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN)
  23. Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ)
  24. Yayasan ADRA Indonesia


Baca juga: Rangkaian Prakarsa Damai Antara Israel dan Palestina





Berita terkait
Konflik Bersenjata Israel dan Palestina Terus Berlanjut
Pesawat tempur Israel kembali melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran ke beberapa titik di Gaza
Blinken Serukan Redakan Bentrokan Israel dan Palestina
Menlu Blinken berusaha meredakan bentrokan mematikan antara Israel dan Palestina dengan menelepon mitranya di Timur Tengah
ICMI Imbau PBB Segera Hentikan Perang Israel - Palestina
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI): Konflik Israel-Palestina bukan masalah agama, agar PBB segera menghentikan perang Israel-Palestina.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.