Siapa Mohammad Marzuki , Penyanyi Lagu Goyang Jempol Jokowi Gaspol

Penampilan Kill The DJ Mohammad Marzuki menyanyikan lagu 'Goyang Jempol Jokowi Gaspol' menarik perhatian. Siapa sebenarnya dia?
Mohammad Marzuki dengan nama panggung Kill The DJ. (Foto: Instagram/Kill The DJ)

Jakarta, (Tagar 27/3/2019) - Penampilan Kill The DJ menyanyikan lagu 'Goyang Jempol Jokowi Gaspol' menarik perhatian. Siapa sebenarnya dia?

Kill The DJ bernama asli Mohammad Marzuki menata karier di dunia hiburan dimulai dari kehidupan sederhana di kampung halaman hingga merambah keluar negeri, sehingga dia layak disebut sebagai insipirator sekaligus memberi jalan pada komunitas hip hop Yogyakarta untuk berkiprah.

Pemilik nama lengkap Mohammad Marzuki adalah seorang rapper. Laki-laki yang disapa Zuki ini mulai berkiprah di dunia hiburan musik hip hop sejak 2013 yaitu mendirikan Jogja Hip Hop Foundation dengan prinsip "ruang tanpa tembok".

Menurut pria yang lahir di Yogyakarta, 21 Februari 1976, Mohammad Marzuki untuk mencapai kesuksesan diperlukan proses panjang dan kemampuan negosiasi yang mumpuni, sehingga dia mencoba mengeluarkan album berjudul Poetry Battle pada tahun 2007, dicetak ribuan keping CD habis terjual dalam hitungan bulan.

Lewat lagu Poetry Battle dia telah memberikan "kunci" bagi anak- anak hip-hop untuk bertemu siapa saja di luar jalur musik mainstream. Selain itu, dia juga aktif membantu anak-anak hip-hop kala mereka membuat rekaman album.

Hal itu semakin membuka kesempatan bagi musik hip hop aliran Jawa untuk berkiprah. Sehingga tidak dapat dipungkiri jika dirinya dikatakan sebagai inspirator bagi musisi hip-hop terutama di Yogyakarta.

Selain Poetry Battle beberapa karya yang dihasilkannya, seperti pada tahun 2013 merilis single baru hip-hop dangdut yang berjudul  "Goyang Senggol", tahun 2014 berupa single "Jogja Ora Didol", dan juga pada tahun 2015 merilis single “Ora Minggir Tabrak” untuk AADC2, “Lebaran”, dan “Together We Are More” bekerjasama dengan Guinness.  

Tidak hanya berkiprah di dunia seni tarik suara, pria yang tidak lulus dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta itu juga memiliki usaha distro Whatever Shop di Yogyakarta.

Pemilik nama panggung Kill The DJ, musik hip-hop bukanlah aliran musik pilihannya, tetapi seni grafis dan teater. Namun, dia ingin mencoba memperkenalkan musik Jawa ke kancah dunia. Pasalnya dia mengaku bahwa dia tertarik mendalami bahasa Jawa ketika berada di Perancis pada tahun 2000.

"Mungkin karena saya berada di luar negeri, jadi ada jarak dengan tanah kelahiran maka bahasa dan budaya Jawa menjadi hal penting," ujar Rapper, Mohammad Marzuki.

Selain itu, dia mengaku merasa malu jika tidak tahu apa-apa tentang budaya dan bahasa ibu sendiri, dan dia juga melihat bahwa bahasa Jawa sangat diminati kaum muda.

"Kalau puisi Jawa cuma tersimpan dalam lembaran kitab, dia akan berjarak dengan publik. Saya ingin menjadikannya sebagai milik publik," ujar laki-laki yang disapa Juki.

Kondisi itu membuat dia semakin merasa prihatin sehingga menjadikan hip-hop sebagai jembatan untuk menyampaikan apa yang diketahui dia tentang budaya Jawa kepada kaum muda.

Tidak hanya hip-hop dan distro sebagai fashion kaum muda, dia juga sebagai pendukung untuk membangkitkan kreativitas kaum muda lewat berbagai festival. Di Yogyakarta, bekerja sama dengan perupa Jompet dan beberapa seniman lain, dia membentuk "Performance Fucktory" pada tahun 1990-an. Ini merupakan kegiatan yang menampilkan seni multimedia dengan mengelaborasi panggung musik elektronik, video, dan gerak tubuh.

Lewat "Performace Fucktory" yang berlangsung sejak 1998 itu, Juki dan teman-teman sering menggelar pertunjukan seni multimedia di berbagai tempat, baik di Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Selain itu, Juki juga menjadi "motor" kegiatan "Parkinsound", yang diikuti puluhan band dengan pengunjung sekitar 4.000 orang, hingga saat telah banyak karya-karyanya tidak hanya terkait budaya di Yogyakarta, namun juga lagu terhadap pemerintah, seperti sekarang yang diperbincangkan di berbagai media, lagu ciptaannya yang berjudul "Goyang Jempol Jokowi Gaspol". []

Baca juga:

Berita terkait
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.