Setnov-Hatta Bertemu, Begini Pengakuan Mahkamah Agung

Suhadi mengatakan, pertemuan Hatta Ali dan Setya Novanto pada sidang disertasi program doktoral Adies Kadir tak ada hubungannya dengan kasus proyek E-KTP.
Setya Novanto disaksikan Akbar Tanjung dan Nurdin Halid saat memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di kediaman Ketua Dewan Kehormatan Golkar BJ Habibie, Senin (24/7). Sementara itu Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mencuriga pertemuan antara Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali dengan Setya Novanto yang menjadi tersangka korupsi E-KTP. (Foto: Ant/Hafidz Mubarak A).

Jakarta, (Tagar 23/8/2017) - Juru Bicara Mahkamah Agung (MA) Suhadi mengatakan, pertemuan antara Ketua MA Hatta Ali dan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) pada saat sidang disertasi program doktoral politikus Golkar Adies Kadir di Universitas 17 Agustus Surabaya, Jawa Timur tak ada hubungannya dengan penanganan kasus proyek E-KTP.

"Nggak ada bicara tentang praperadilan," tegas Suhadi di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (22/8).

Suhadi menyatakan, dirinya sudah mengonfirmasi langsung ke Hatta soal pertemuan dengan Setnov dalam sidang itu. Hatta, lanjut Suhadi, sudah menjelaskan bahwa posisinya saat itu sebagai guru besar yang menguji disertasi Adies.

"Saya sudah tanya ke beliau (Hatta Ali) bahwa beliau sebagai guru besar di situ sebagai penguji promosi doktornya pak Adies," papar Suhadi.

Suhadi menambahkan, pertemuan antara Hatta dengan Setnov juga terjadi di ruang sidang disertasi Adies. Terlebih, Adies merupakan kader Partai Golkar.

"Pertemuan hanya terjadi di ruang promosi itu," kata Suhadi.

Pertemuan antara Hatta dengan Setnov ini dipersoalkan sejumlah pihak, di antaranya oleh Generasi Muda Partai Golkar (GMPG). Bahkan, organisasi sayap partai beringin itu melaporkan pertemuan keduanya ke Komisi Yudisial (KY).

Setya Novanto sendiri, sejak 17 Juli 2017 lalu telah ditetapkan sebagai saksi kelima dalam proyek pengadaan E-KTP mulai dari proses perencanaan dan pembahasan anggaran hingga pengondisian pemenang lelang di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun anggaran 2011-2012. (sas)

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.