Setelah Demokrat, PAN Malas-malasan Dukung Prabowo, Ada Apa?

Setelah Demokrat, PAN malas-malasan dukung Prabowo, tidak mau mensosialisasikan Prabowo-Sandi. Ada Apa?
Mayjen Purn Sudrajat (kiri) bersama calon presiden Prabowo Subianto (kedua dari kiri) dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua dari kanan) serta Ahmad Syaikhu (paling kanan) saat kampanye. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar 24/10/2018) - Badan Pemenangan Daerah (BPD) Jawa Barat pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menanggapi isu banyaknya calon legislatif khususnya dari PAN yang malas-malasan, tidak mau mensosialisasikan Prabowo-Sandi di daerah pemilihan masing-masing, hingga sikap Partai Demokrat yang cenderung setengah hati mendukung pasangan nomor urut 02.

Ketua BPD Jawa Barat Abdul Haris Bobihoe mengatakan, sikap politik caleg dari PAN yang tak mau mensosialisasikan Prabowo-Sandi ataupun soal sikap Partai Demokrat yang setengah hati mendukung pasangan nomor urut 02 ini diakui tidak akan mempengaruhi kerja-kerja kampanye ataupun kerja mesin partai ataupun prediksi perolehan suara yang sudah menjadi target tim, karena menurutnya BPD Jabar Prabowo-Sandiaga memiliki tim internal dari Gerindra yang sebenarnya lebih bisa diandalkan.

"Kita memiliki tim internal sendiri (dari Partai Gerindra) yang bisa kita andalkan untuk memenangkan Prabowo-Subianto," kata Bobihoe saat ditemui di DPRD Jabar, Bandung, Rabu (24/10).

Bobihoe juga Sekretaris Jenderal DPD Partai Gerindra Jabar sekaligus Wakil Ketua DPRD Jabar.

Ia mengatakan, salah satu strategi andalan untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga saat ini akan lebih memaksimalkan kerja militan relawan, dibandingkan mesin partai termasuk calon legislatif partai koalisi pendukung pasangan nomor urut 02.

Baca juga: Politikus Gerindra Ungkap Demokrat Ogah Bantu Prabowo-Sandi di Pilpres 2019

"Kita akan lebih mengandalkan kerja relawan untuk mensosialisasikan Prabowo Subianto dengan Sandiaga di Jabar," katanya.

Disamping itu, pihaknya pun memahami sikap calon anggota legislatif yang enggan mensosialisasikan Prabowo-Sandiaga di dapil masing-masing karena diakui pada Pemilu 2019 cukup sulit bagi caleg untuk mensosialisasikan dirinya sendiri dibandingkan capres dan
cawapres yang diusung partainya.

"Memang saya akui sendiri di Pemilu 2019 ini, Pilpres dan Pileg lebih mudah mensosialisasikan capres dan cawapres dibandingkan calegnya karena melihat antusiasme warga lebih tersedot ke Pilpres yang banyak dibicarakan dan ini diakui menyulitkan bagi caleg," ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, pihaknya tetap berharap pada kepatuhan calon legislatif dari semua partai pendukung Prabowo-Sandi untuk konsisten mensosialisasikan ke daerah pemilihannya masing-masing, terlepas dari isu soal banyaknya caleg partai koalisi pendukung pasangan nomor urut 02 tidak mau mensosialisasikan Prabowo-Sandi.

"Saya kira isu itupun tidak benar juga, karena sebenarnya DPP PAN sudah mengonfirmasi isu itu tidak benar, meskipun saya sebenarnya tidak mengetahui pasti kerja caleg PAN di dapil masing-masing apakah benar-benar mensosialisasikan Prabowo-Sandi atau tidak. Kita lihat
saja pada perolehan suara nanti," ujarnya.

PAN Membantah

Ditemui secara terpisah, Sekretaris Jenderal DPW PAN Jawa Barat Herry Dermawan membantah isu caleg dari PAN baik di DPP khususnya di Jabar ada yang tidak mau mensosialisasikan Prabowo-Sandi di daerah pemilihan masing-masing. Caleg dari PAN khususnya di Jabar, katanya, dipastikan patuh terhadap keputusan untuk mendukung Prabowo-Sandi dan dipastikan akan mensosialisasikannya.

"Semua kader PAN khususnya yang maju di Pileg 2019 akan mendukung penuh Prabowo-Sandiaga, itu hanya misinterpretasi saja, jadi tidak benar isu tersebut," tegas dia.

Menurutnya, arahan DPP PAN sama sampai saat ini, kader diwajibkan memenangkan Prabowo-Sandi dan apabila tidak mau mensosialisasikannya maka akan ada hukuman seperti peringatan 1,2 dan 3 sampai pemecatan.

"Tetapi selama ini memang belum ada laporan yang menunjukkan ada kader PAN khususnya caleg yang tidak mau mensosialisasikan Prabowo-Sandiaga," ujarnya.

Lagipula dengan mensosialisasikan capres dan cawapres Prabowo-Sandiaga, katanya, akan memberikan keuntungan dalam perolehan suara baik bagi Pilpres maupun caleg tertentu. Sehingga, lanjutnya, keliru apabila ada pengamat yang menyebutkan dukungan PAN di Pilpres tidak mempengaruhi elektabilitas bahkan perolehan suara bagi PAN di legislatif.

"Kita tetap untunglah karena memiliki calon dibandingkan partai yang tidak mau mendukung. Kita kampanye sekaligus, jadi tidak dua kali kerja, dan karena Sandiaga tidak berpartai maka salah apabila Pilpres 2019 hanya menguntungkan Gerindra saja. Saya pikir semua partai
koalisi diuntungkan," tutupnya. []

Berita terkait