Semut dan Nyamuk, Apa Selalu Mengganggu Manusia?

Semut dan nyamuk merupakan jenis serangga yang ada di seluruh belahan dunia. Apa selalu mengganggu manusia?
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Semut dan nyamuk merupakan binatang jenis serangga yang terdapat hampir di seluruh belahan dunia, utamanya hewan jenis ini tumbuh subur di wilayah tropis seperti Indonesia. 

Keduanya amat mudah dijumpai sebagai hewan pengganggu manusia yang mudah ditemui saat pagi hari maupun disaat malam datang, keduanya seakan tak kenal lelah 'mengganggu' manusia. 

Struktur peredaran darah serangga adalah sistem peredaran darah terbuka. Untuk diketahui, semua serangga bertelur (ovipar). 

Berikut fakta dari serangga golongan semut dan nyamuk yang menarik untuk diketahui pembaca:

1. Semut

Selama lebih dari 100 juta tahun, semut telah hidup di planet biru. Semut dapat ditemukan hampir di setiap belahan bumi. Pada 2006, terdapat 11.880 spesies semut, sebagian besar berada di negara yang beriklim tropis.

Serangga berukuran 2 hingga 25 mm ini amat mudah dijumpai, mulai dari sudut rumah, pepohonan dan pinggir jalan. Meski kadang berjalan sendiri, namun sejatinya semut merupakan hewan yang komunal dengan tampilan warna yang bervariasi dari hitam, cokelat atau merah.

Semut adalah semua serangga anggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera. Sebagian besar hewan ini dikenal sebagai serangga sosial, hidup berkoloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni. 

Beberapa jenis semut sangat dikenal oleh manusia karena hidup bersama-sama dengan manusia, seperti semut hitam, semut besar, semut merah, semut api, dan semut rangrang.

Meskipun ukuran tubuhnya relatif kecil, semut termasuk hewan terkuat di dunia. Pejantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri.

Dilansir dari Arizona State University dalam artikel berjudul Secret of a Superoganism pada 2009, Tate Holbrook, dkk menjelaskan semut hidup dan bekerja sama dalam suatu ekosistem yang sangat terorganisir. Mereka punya tujuan yang sama, yaitu bertahan hidup, bertumbuh dan berkembang biak.

 Baca juga: Enam Film Bertema Orang Bisa Bicara pada Hewan

Dalam tujuan yang sama inilah maka kawanan semut ini berperilaku layaknya sebuah organisme tunggal atau kemudian disebut sebagai superorganisme.

Semut pun memegang peran masing-masing dalam superorganismenya. Ada ibu (ratu), anak perempuan dewasa (pekerja), dan induk (telur, larva, kepompong). Koloni semut bisa amat kecil yang hanya punya seekor ratu dan beberapa pekerja, hingga amat besar hingga memiliki jutaan pekerja.

Seekor semut pekerja yang baru memasuki masa dewasa menghabiskan beberapa hari pertama mereka untuk merawat ratu dan semut muda. Setelah itu meningkat menjadi menggali dan pekerjaan sarang lainnya, dan kemudian mencari makan dan mempertahankan sarang. Perubahan tugas ini bisa terjadi dengan mendadak dan disebut dengan kasta sementara.

Serangga jenis ini tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka.

Semut individu punya peran pembuka jalan saat berkelana mencari sumber makanan. Setelah berjalan mencapai sekitar 20 meter dari sarang, semut individu kembali dengan membawa makanan dan menstimulasi kawanan semut untuk bergerak lewat jejak yang sama, mengambil makanan dari sumber yang ditemukan si individu.

Semut mengajarkan manusia untuk selalu berbagi. Kita sering melihat jika ada satu ekor semut menemukan makanan, maka tidak lama kemudian segerombolan semut akan datang untuk mendekati makanan itu. Hal ini memberikan pelajaran berharga bagi manusia untuk selalu saling berbagi dengan sesama, tidak boleh kikir karena berbagi itu indah, dengan berbagi tidak akan membuat kita kekurangan, melainkan akan selalu bertambah dan bertambah.

2. Nyamuk

Nyamuk dapat menjadi gangguan secara nyata di belahan dunia manapun, meninggalkan gigitan gatal pada kulit, dan membangunkan manusia yang tengah tertidur dengan dengungan yang bising di telinga. Selain membuat jengkel, nyamuk juga merupakan hama yang menjadi perhatian khusus di Indonesia dan dunia karena dikenal sebagai pembunuh nomor 1 di dunia.

Tercatat lebih dari tiga ribu spesies nyamuk yang beterbangan di muka bumi ini, baik ditempat yang beriklim panas maupun beriklim dingin. Meskipun mampu hidup di kutub, sebagian besar nyamuk lebih suka hidup di daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban tinggi seperti di Indonesia.

Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit protozoa seperti malaria, penyakit filaria seperti kaki gajah, dan penyakit bawaan virus seperti demam kuning, demam berdarah dengue, encephalitis, dan virus Nil Barat. Virus Nil Barat disebarkan secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun 1999 dan pada tahun 2003 telah merebak ke seluruh negara bagian di Amerika Serikat.

Terdapat beberapa golongan nyamuk dalam order Diptera; Genera nyamuk termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies.

Nyamuk betina dapat hidup kurang dari 3 minggu. Nyamuk jantan biasanya hanya hidup sekitar satu minggu. Umumnya telur menetas di tempat yang berisi air. Telur-telur menetas menjadi larva. Larva bernapas dengan tabung di ujung ekornya memakan organisme mikroskopis seperti bakteri. Dengan demikian sebagian besar larva nyamuk membutuhkan air yang mengandung bahan organik.

Hanya nyamuk betina menghisap darah karena darah biasanya dibutuhkan untuk bertelur. Ketika nyamuk menemukan mangsa, nyamuk ini menyuntikkan air ludahnya ke dalam tubuh mangsa. Air ludah mengandungi antikoagulan yang menjamin kelancaran darah dan kadang – kadang mengandungi parasit yang dapat menyebabkan penyakit.

Nyamuk selalu dapat menemukan sasarannya dengan tepat karena mereka melihat dengan gerakan, panas tubuh, dan bau tubuh. Sewaktu nyamuk hinggap di tubuh dia menempelkan mulutnya yang mirip sedotan disebut juga probosis.

Lalu terdapat pisau yang akan merobek kulit korban maju mundur hingga menemukan urat darah, setelah itu baru darah yang ada diisap. Dalam prosesnya nyamuk juga mengeluarkan air liur yang mengandung antikoagulan untuk mencegah darah yang ia isap membeku. 

Proses ini berlangsung cepat dan seolah-olah proses yang terjadi adalah nyamuk menusuk tubuh padahal tidak begitu, nyamuk membedah kita seperti layaknya dokter bedah yang cepat dan akurat.

Setelah nyamuk kenyang dia akan mencabut probiosis dan terbang. Air liur nyamuk yang tertinggal di kulit korban akan merangsang tubuh layaknya ada benda asing yang mengganggu, terjadilah proses yang dikenal dengan alergi, dan yang terjadi adalah bentol-bentol dan gatal.

Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman Bisa Bicara dengan Hewan

Berita terkait
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura