Surabaya - Leonita Wenny, 24 tahun, dan Archangel Wine Fallensky, 26 tahun, selebgram Jawa Timur dengan puluhan ribu pengikut. Leonita kelahiran Pulau Bangka Belitung, menetap di Sidoarjo. Archangel tinggal di Surabaya.
Leonita dengan 36,2 Ribu Pengikut
Leonita Wenny dengan akun Instagram @leonita_wenny mempunyai 36,2 ribu pengikut. Dalam perbincangan dengan Tagar, Senin, 17 Februari 2020, Leonita mengatakan mulai bermain Instagram sejak April 2019. Ia mengunggah foto-foto kegiatan traveling dan informasi kecantikan. Ternyata banyak yang menyukai unggahannya. Satu demi satu pengikut datang.
"Jujur awalnya tidak ada niatan terjun menjadi selebgram. Itu murni dari sendirinya suka traveling dan lama kelamaan banyak yang follow, mereka follow karena tertarik," tutur Leonita. Sebelumnya ia sudah senang bermain YouTube sejak 2013.
Selain foto, ia juga sering membuat video traveling dan tutorial make up. Setiap pergi ke suatu daerah, ia nyaris selalu menceritakan perjalanannya tersebut di Instagram.
"Awalnya saya bikin video tentang traveling kemudian suka dengan dunia make up, akhirnya dari situ bikin konten tentang traveling dan make up. Mungkin dari situ ada orang merasa tertarik tentang saya liburan ke mana, karena saya kasih informasi liburannya apa saja," ujarnya denga semangat.
Apa yang bermanfaat di-share saja ke orang lain, karena sharing is caring.
Leonita Wenny. (Foto: Instagram/@leonita_wenny)
Meski pernah traveling ke mancanegara, kata Leonita, ia lebih menyukai traveling di dalam negeri karena keindahan alamnya. Traveling alam terbuka seperti pantai adalah kesukaannya.
Leonita menelusuri wisata pantai yang sudah terkenal seperti di Bali, terutama ia pergi ke pantai di tempat lain yang masih jarang diketahui khalayak ramai. Tentu saja ia selalu mengabadikan momen di pantai dalam foto untuk diunggah di Instagram.
"Kalau foto di tempat yang terlalu ramai, hasil fotonya menjadi tidak terlalu bagus. Jadi saya selalu pergi ke pantai yang belum banyak diketahui orang, hal ini pula yang diminati oleh followers saya," ujarnya.
Tak lupa ia mengunjungi kafe yang menampilkan live music dan desain interiornya harus yang instagramable. Semua demi selalu eksis di Instagram, memanjakan rasa ingin tahu pengikutnya.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Surabaya ini di setiap daerah yang sedang dikunjungi, senang mencicipi makanan khas setempat. Ia bertanya kepada penduduk lokal, mencari tahu makanan yang benar-benar khas.
Tentang dunia kecantikan yang juga diminatinya, Leonita bercerita video tutorial make up yang dibagikan di Instagram merupakan hasil belajar secara otodidak. Ia sering membuat review atau tutorial make up. Leonita mengaplikasikan make up di wajahnya untuk memberikan honest review kepada followers-nya, karena setiap wanita mempunyai problem wajah sendiri-sendiri.
"Buat saya make up itu harus dicoba supaya tahu apakah cocok atau tidak, karena cewek punya problem wajah sendiri-sendiri. Saya berbagi info untuk sesama cewek tentang beauty product," tuturnya.
Punya puluhan ribu pengikut di Instagram, Leonita pada gilirannya kebanjiran undangan untuk menghadiri berbagai kegiatan. Di antaranya event Bobby Brown, MAC, Lamer, dan Beaussentials. Juga acara fashion show, grand opening store dan acara bergengsi lain.
Kehadirannya di berbagai event membuatnya bertemu sesama rekan dengan minat sama hingga membuat komunitas sendiri. Akhirnya dapat saling sharing mengenai produk kecantikan yang sedang happening, bertukar ide membuat konten yang lebih menarik.
Leonita senang saja disebut selebgram, dapat berbagi informasi bermanfaat kepada masyarakat. Spesifikasinya adalah fotografi, traveling, dan make up. Yang tidak menyenangkannya, tidak semua orang bisa menerima informasi yang diunggahnya dengan respons positif.
Ia berusaha mengerti bahwa dirinya tidak bisa menyenangkan semua orang. "Apa yang bermanfaat di-share saja ke orang lain, karena sharing is caring."
Archangel dengan 27,9 Ribu Pengikut
Archangel Wine Fallensky. (Foto: Instagram/@6th_archangel)
Archangel Wine Fallensky mulai hobi berselancar di Instagram pada 2013 lewat akun @6th_archangel. Rasa penasaran terhadap dunia media sosial itu datang dari teman sekolah SMA-nya.
Tak banyak konten yang dibagikan di Instagramnya. Maklum waktu itu ia baru mengotak-atik media sosial lewat telepon seluler. Alat komunikasi tahun itu belum secanggih seperti saat ini, era smartphone yang memiliki kamera beresolusi tinggi. Meski tergolong pendatang baru, jumlah followers di akunnya lumayan banyak, nyaris 30 ribu.
"Kalau saya kan mulai buka Instagram tahun 2013. Awalnya dari teman sendiri. konten pertama konten yang baru tahu Instagram," katanya.
Usai lulus dari SMA Katolik ST Louis Surabaya, Archangel kuliah di Universitas Ciputra. Namun pria kelahiran 8 Juni 1994 ini tak bertahan lama kuliah di kawasan Perumahan elit Citraland tersebut karena harus hengkang ke universitas di Jepang, Tokyo School Musik.
Selama berada di Jepang, warga Jalan Kenjeran Surabaya ini memanfaatkan momen dengan mengabadikan konten traveling. Ia memotret tempat-tempat yang ia anggap bagus dan memiliki nilai tinggi.
Bakat fotografi yang melekat di dirinya mampu memilih angle yang layak dan bernuansa indah mampu menjadikan inspirasi bagi followers-nya. Apalagi tempat traveling di Jepang jauh berbeda dan memiliki keunikan, jika dibandingkan dengan Indonesia.
"Kami kuliah di luar negeri. Dari situ ambil konten di negara Jepang, lebih banyak konten traveling," tuturnya.
Tempat wisata yang ia bidik tak hanya di mancanegara, juga di dalam negeri. Tentunya wisata itu sudah populer seperti Wisata Cimory yang baru buka.
"Maksudnya kita cari konten yang baru atau jarang dikunjungi orang," katanya.
Baginya, traveling banyak diminati karena masyarakat ingin dapat informasi mengenai tempat-tempat yang bagus buat dokumentasi. Dengan caption foto di Instagram, masyarakat bisa mudah mencari tempat bagus.
"Oh ini bagus di Malang. Jadi mereka banyak cari traveling yang fotonya bagus," ujarnya.
Selain kecintaan pada fotografi, Archangel ternyata memiliki hobi di bidang musik. Banyak musisi asal negara berjulukan matahari terbit itu yang ia sukai, hingga band yang digelutinya juga bergaya ala Jepang.
Fans-fans Archangel mulai berdatangan dengan mem-follow akun Instagramnya. Followers tidak hanya dari Indonesia, sebagian dari mancanegara.
"Jadi saya musisi, follower kebanyakan dari fans, jadi orang-orang yang mengikuti karier saya di Jepang," tuturnya.
Archangel juga memanfaatkan kegemarannya terhadap fashion untuk menambah followers di akunnya. Prinsip yang dipegangnya adalah memberi inspirasi bagi fansnya terkait pakaian yang cocok di era sekarang.
Produk-produk fashion yang ia perkenalkan tidaklah banyak produk mancanegara, melainkan lokal. Hanya saja, produk lokal itu dikombinasikan brand yang sudah terkenal.
"Jadi dikombinasi aja biar orang-orang kenal brand lokal, bentuk dukungan saja.Tapi buat teman biar tahu pakaian yang cocok untuk hari ini stok baju dan branding," tuturnya.
Meski followers-nya banyak, Archangel tetap harus berhati-hati dengan penawaran menjadi model endorse. Produk yang akan di-endorse harus benar-benar bermanfaat untuk masyarakat. Archangel tidak akan mau menerima tawaran endorse jika produk tersebut fiktif, atau tidak baik untuk publik.
Dia menilai biasanya influencer pemula dan kurang paham penawaran endorse akan mudah terpancing dengan nilai yang ditawarkan.
"Kita pelajari produk-produk yang harus di-endorse. Kita harus benar-benar seleksi, kalau baik untuk orang lain atau publik, baru kita terima. Jadi kalau produk fiktif atau tidak baik, atau tempat traveling yang nakal tidak akan diterima." []
Baca juga:
