Sekjen PBB Minta Agar Kekerasan Rasial Anti-Asia Dihentikan

Sekjen PBB prihatin terjadi peningkatan kekerasan rasial anti-Asia dan minta agar kekerasan anti-Asia dihentikan
Protes kekerasan anti-Asia di New York, AS, 21 Maret 2021 (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Sejak Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Covid-19 sebagai 'virus China', kejahatan bermotif kebencian kepada orang-orang keturunan Asia di Amerika dilaporkan melonjak. Sekjen PBB prihatin dengan terjadi peningkatan kekerasan rasial anti-Asia dan minta agar kekerasan anti-Asia dihentikan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, prihatin dengan meningkatnya kekerasan terhadap orang Asia dan orang-orang keturunan Asia secara global selama pandemi Covid-19, seperti dikatakan oleh juru bicara PBB, Farhan Haq, 22 Maret 2021.

Meskipun pernyataan PBB tersebut tidak merujuk ke negara tertentu, pernyataan ini muncul setelah peristiwa penembakan di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS), awal bulan ini yang menewaskan delapan orang di tiga panti pijat di mana enam korban di antaranya wanita Asia-Amerika.

seorang pendemoSeorang pedemo mengacungkan poster bertuliskan "Hentikan Kebencian kepada Orang Asia" menyusul penembakan fatal di Atlatanta, 20 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Peristiwa itu memicu ketakutan di antara orang-orang Asia-Amerika Komunitas Kepulauan Pasifik, yang mana dilaporkan terjadi peningkatan kejahatan bermotif kebencian sejak Maret 2020 ketika Presiden AS kala itu Donald Trump menyebut Covid-19 sebagai "virus China."

"Dunia telah menyaksikan serangan mematikan yang mengerikan, pelecehan verbal fisik, perundungan di sekolah, diskriminasi di tempat kerja, hasutan kebencian di media dan di platform media sosial, dan bahasa yang menyulut oleh mereka yang memegang kekuasaan,'' kata Haq.

Babak baru mengerikan. "Di beberapa negara, wanita Asia telah menjadi sasaran penyerangan, menambahkan kebencian terhadap wanita ke dalam campuran kebencian yang beracun.'' lanjut Haq. "Kami ingin semua kekerasan seperti itu dihentikan."

dawnDawn Cheung dan Victoria Do bertepuk tangan sambil dengarkan pidato dalam unjuk rasa menentang kejahatan kebencian terhadap warga keturunan Asia di Hing Hay Park, Chinatown-International District of Seattle, Washington, AS, 13 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Insiden penembakan tersebut diduga dilakukan oleh Robert Aaron Long, yang menurut polisi memiliki banyak masalah pribadi, salah satunya "kecanduan seksual." Ini adalah babak baru nan mengerikan dalam sejarah yang memalukan bagi wanita Asia yang dijadikan sebagai objek seks.

Tak hanya wanita, pria Asia juga disebut menjadi sasaran kekerasan setelah ditemukannya Covid-19 di kota Wuhan, China.

Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Atlanta pada Jumat, 19 Maret 2021, Presiden AS Joe Biden menyesalkan adanya peningkatan kekerasan anti-Asia dan meminta semua oang Amerika untuk berdiri bersama melawan kebencian [rap/vlz (Reuters, AP)]/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Barack Obama Minta Agar Kekerasan Anti-Asia Harus Diakhiri
Pasca penembakan di Atlanta, AS, yang menewaskan delapan perempuan Asia, Obama minta agar kekerasan Anti-Asia harus diakhiri
Di Jerman Orang Asia Juga Jadi Target Rasisme dan Kekerasan
Stereotip rasial terhadap orang Asia banyak dijumpai di Jerman, dan sering berlanjut menjadi serangan fisik
Biden ke Pentagon di Tengah Rasisme dan Ekstremisme Militer
Presiden Joe Biden kunjungi Pentagon, sementara militer AS berupaya atasi ekstremisme sayap kanan dan rasisme di kalangan militer
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.