Sejarah Kopi Tambora

Kopi tambora menyimpan sejarah panjang, berawal dari sebuah perkebunan kopi di lereng Gunung Tambora 200 tahun silam.
Ilustrasi - Kopi. (Foto: Pixabay)

Sumbawa - Kopi tambora dengan cita rasa melekat di hati, menyimpan sejarah panjang. Berawal dari sebuah perkebunan kopi di lereng Gunung Tambora 200 tahun silam. 

Gunung Tambora terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, di antara Kabupaten Dompu mencakup lereng bagian barat dan selatan, dan Kabupaten Bima mencakup lereng bagian timur dan utara. 

Menurut cacatan sejarah Bo Sangajai Kai, perkebunan kopi Tambora sudah ada sebelum Gunung Tambora meletus.

Dua abad silam tepatnya 10 April 1815 Gunung Tambora meletus, memuntahkan jutaan meter kubik material ke atmosfir. Bencana dahsyat ini mengubur Kesultanan Sanggar, Tambora, dan Kerajaan Pekat. Dilaporkan 71.000 orang meninggal. Beberapa penelitian memperkirakan 92.000 orang yang meninggal.

Cerita mengenai perkebunan kopi Tambora dilansir Antara tersurat dalam catatan Bo Sangaji Kai, naskah kuno milik Kerajaan Bima. Naskah ini ditulis menggunakan aksara Bima oleh Siti Maryam Salahudin Rahmat, putri ketujuh dari sembilan bersaudara Sultan Muhammad Salahuddin dan Henri Chambert.

Menurut cacatan sejarah Bo Sangajai Kai, perkebunan kopi Tambora sudah ada sebelum Gunung Tambora meletus. Ini terbukti dari catatan berisi perjanjian damai dan perdagangan antara kerajaan-kerajaan di lereng Gunung Tambora dan Belanda yang dilakukan di Makassar 17 April 1701.

Fakta itu didukung penemuan tim peneliti Arkeologi, Denpasar Bali yang menemukan biji kopi yang terkubur awan panas di kawasan yang diperkirakan pernah menjadi lokasi Kerajaan Tambora.

Pada 1930 seorang pengusaha berasal dari Swedia, Gosta Bjorklund membuka perkebunan kopi seluas 56.000 hektare di lereng Barat dan Utara Gunung Tambora. Pada masa itulah, kopi Tambora mulai terkenal hingga mancanegara.

Perkebunan peninggalan kolonial Belanda ini merupakan salah satu dari tiga kawasan sentral produksi kopi yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Yakni kopi Rinjani varietas Arabika di Sembalun yang berada di lembah pegunungan Rinjani. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.