Sebut Ada Partai Pendukung Teroris, DPP Kompas Tuntut DPRD Kota Medan

Dewan Pimpinan Pusat Koalisi Mahasiswa Pemuda Sumatera Utara (DPP Kompas), melakukan demo di Gedung DPRD Kota Medan
Massa dari DPP Kompas melakukan aksi demo di Gedung DPRD Kota Medan (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan (Tagar 4/4/2019) - Belasan Mahasiswa yang bergabung di Dewan Pimpinan Pusat Koalisi Mahasiswa Pemuda Sumatera Utara (DPP Kompas), melakukan demo di Gedung DPRD Kota Medan, Jalan Walikota Medan pada Kamis (4/4) siang.

Tuntutan massa meminta Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Kota Medan, agar melakukan pembahasan terkait ulah anggota Dewan bernama Hasyim dari Fraksi PDI Perjuangan yang membuat statemen bahwa adanya partai pendukung teroris.

"Hal ini dinilai sangat perlu disikapi bersama demi kekondusifan bangsa dan negara, utamanya Kota Medan. Hasyim SE anggota DPRD Medan menuding ada partai pendukung teroris," kata Ahmad Rezki, kordinator lapangan DPP Kompas.

Ahmad mengatakan, BKD DPRD Kota Medan membahas tentang legalitas hukum seorang anggota dewan yang diduga pernah mengurus salah satu partai, namun mencalonkan diri sebagai caleg dari partai lain, tanpa membuat pengunduran diri terlebih dahulu.

"Kepada Bapak Japorman Saragih, Ketua PDI Perjuangan Sumatera Utara diminta agar membuat rekomendasi pergantian Ketua PDI Perjuangan Kota Medan dan membatalkan Hasyim SE sebagai Caleg DPRD Kota Medan. Demi menjaga nama baik partai yang hari ini begitu disukai rakyat Indonesia," terangnya.

Tidak lama, massa DPP Kompas diterima oleh Staf Bidang Humas dan Protokolan DPRD Kota Medan Febianto Tarigan dan mengatakan akan menyampaikan aspirasi kepada pimpinan.

"Aspirasi dari saudara saudara akan kami sampaikan kepada pimpinan kita. Masukkan saja surat ke DPRD Kota Medan nanti akan dijadwalkan untuk dibuat pertemuan," terangnya Febianto Tarigan.

Massa yang mendengarkan ucapan perwakilan dari DPRD Kota Medan lalu membubarkan diri dengan tertib dan teratur.

Terkait tudingan tersebut, Hasyim SE anggota DPRD Kota Medan belum berhasil dikonfirmasi wartawan di ruangan kerjanya, begitu juga saat ditelepon melalui selularnya. []

Berita terkait