Sebelum Meninggal, Gadis Cantik Ini Sempat Minta Dibelikan HP Kepada Paradep

Kalista Alia Karsa (15 tahun) saat itu memanfaatkan hari libur dengan jalan-jalan ikut menumpang bus milik pamannya, Paradep.
Kalista Alia Karsa (Foto: Facebook)

Pematangsiantar, (Tagar 31/5/2018) - Kalista Alia Karsa (15 tahun) saat itu memanfaatkan hari libur dengan jalan-jalan ikut menumpang bus milik pamannya, Paradep.

Ia lantas mengajak kawannya ikut menumpang bus tersebut menuju Bandara Kuala Namu, Deli Serdang. Setelah dari Kuala Namu, mereka ikut bus tersebut ke Medan dan dari Medan kemudian balik ke Pematangsiantar.

Namun naas, Bus Paradep yang dia tumpangi mengalami kecelakaan di Jalan Siantar-Medan Km 16-17 Nagori Dolok Kahean, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Selasa (24/4/2018).

Bus Paradep yang melaju kencang tak memperhatikan sebuah truk pengangkut pasir berhenti di pinggir jalan. Bus pun menghantam truk tersebut. Lepas itu, bus yang dalam keadaan oleng juga menghantam sebuah mobil box yang datang dari Siantar atau berlawanan arah.

Kernet bus, Ibnu Sabil tewas seketika. 12 penumpang lainnya, termasuk Kalista menjadi korban luka dan dilarikan ke rumah sakit Horas Insani, Pematangsiantar.

Menurut penuturan salah seorang kerabatnya, karena luka yang serius, Kalista dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan.  Kalista harus mendapatkan perawatan intensif dan harus mengalami empat kali operasi. 

Sayang, takdir berkata lain. Kalista menghembuskan nafas terakhir di RS Adam Malik Medan, Rabu (30/5).

Menurut penuturan keluarganya, warga Jalan Siatas Barita, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, ini menjalani operasi sebanyak empat kali disebabkan adanya pecahan kaca yang masuk ke bagian perut.

Operasi keempat ternyata tidak membuahkan hasil sehingga membuat pelajar kelas 1 SMA ini kembali drop selama seminggu dan akhirnya tidak terselamatkan.

Di rumah duka, sempat beredar informasi bahwa Paradep seolah-olah membiarkan keluarga korban tanpa ada bantuan selama dia dirawat padahal Kalista merupakan keponakan Paradep sendiri.

Tagar News lantas berusaha menemui Paradep di kantornya. Kepada Tagar, Paradep mengaku bahwa biaya perawatan Kalista sebagian dia tanggung. 

"Dia anak saya, yang sekolahin dia aku dan bapaknya kerja samaku. Bagaimana mungkin aku gak peduli dengan dia?  Dan kami masih punya bukti bahwa kami tidak tutup mata dengan korban," ujar Paradep.

Paradep menambahkan biaya perobatan Kalista sebagian ditanggung oleh asuransi Jasa Raharja dan sebagian dari dirinya. 

"Dan ketika dia masih bisa bicara, sempat peluk dan minta beli HP. 'Pakcik HP-ku hilang, belikanlah Pakcik'.  Saya langsung beli HP yang dia minta," kata Paradep. (Dho)

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.