Sebelas Napi Kabur dari Penjara, Begini Kronologisnya

Begini kronologis kaburnya 11 narapidana ini untuk mengelabui penjaga dan kabur dari penjara.
Ilustrasi.(Foto: Pixabay)

Aceh Tengah, (Tagar 22/2/2019) - Sebelas narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIB, Kabupaten Aceh Tengah dikabarkan kabur dari rumah tahanan, Kamis (21/2) dini hari, sekira pukul 03:00 WIB.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Tengah, Iptu Agus Riwayanto Diputra, saat dihubungi Tagar News membenarkan adanya warga Lapas yang kabur. 

"Ya itu betul,  sebelas orang napi melarikan diri dengan cara menaiki atap plafon," ungkap Agus, Kamis kemarin.

Sejak hari itu juga pihak kepolisian dan lapas terus melakukan pengejaran di lapangan.

Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Aceh, Agus Toyib, kepada wartawan usai berkunjung ke Lapas Kelas I A Lambaro Banda Aceh, di Aceh Besar. Jumat (22/2) tadi menjelaskan salah satu penyebab kaburnya 11 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIB, Kabupaten Aceh Tengah ialah pegawai  penjaga lapas dengan jumlah napirapidana tidak sebanding.

"Ya kalau dari sisi petugas sudah pasti kurang karena di Takengon itu yang jaga hanya enam orang sementara yang dijaga 500 orang jadi kalau dibilang terkait pengawasan memang tidak memadai, tapi ini kan pelarian yang memang tidak diduga karena dilakukan pada malam hari," kata Agus Toyib.

Kronologis

Agus menjelaskan kaburnya 11 napi tersebut dilakukan saat malam hari dengan cara mereka nekat naik ke atas plafon yang kemudian menyambungkan kain agar bisa ke luar dari kamar tahanan. Dan langsung menuju ke salah satu ruang kerja merusak kaca dan besi teralis ruangan.

"Dengan cara menjebol plafon yang ada di dalam kamar itu kemudian juga menjebol ruangan kerja kemudian terakhir ia menjebol teralis kaca yang ada ruangan kerja baru keluar," ujarnya.

Atas kejadian tersebut pihaknya telah memerintahkan tim Kepala Divisi Kemasyarakatan untuk melihat situasi terkini di Rutan Takengon. Agus meminta agar timnya mengarahkan pegawai bekerja lebih efektif untuk mencegah tidak terjadi hal serupa. Selain itu kerusakan yang terjadi di lapas agar segera dicek dan diperbaiki kembali.

"Dan kita juga melakukan pembinaaan secara efektif lagi sehingga kita mampu mencegah pelarian seperti ini," imbuhnya.

Selain itu setelah dilakukan pengecekan Agus memastikan kaburnya 11 napi ini tidak melibatkan petugas pegawai rutan. Aksi pelarian ini, murni lepas dari pengawalan petugas karena terjadi saat malam hari.

"Tidak ada saya mendengar adanya pungutan ataupun dipukuli, ini murni narapidana pingin lari. Penjaga sedang tidak dekat dengan kamar hunian sehingga mereka memanfaatkan situasi itu. Sekarang petugas sedang memeriksa warga binaan yang ada di sekitar kamar napi kabur tersebut," katanya.

Ia menduga kaburnya 11 napi ini akibat seringnya  pelaksanaan penertiban yang sedang berlangsung. Sebab, sejak beberapa bulan terakhir Kanwil Menkumham Aceh telah menginstruksikan ke seluruh lapas/rutan di Aceh untuk bebas dari tindakan pelanggaran.

"Beberapa bulan ini kita sudah melakukan penertiban. Kita ingin lapas seluruh Aceh tidak ada lagi pengeluaran secara tidak sah. Mungkin upaya penertiban ini membuat warga binaan di dalam menjadi tidak betah mungkin ya atau penyebab lainnya mereka mungkin  tidak sabar aja di dalam menjalani hukuman jadi mengunakan cara melarikan diri," katanya.  

Kemudian Tagar News, Jumat (22/2) tadi kembali menghubungi kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Tengah, Iptu Agus Riwayanto Diputra dengan menanyakan perkembangan terkini terkait pelarian 11 narapidana tersebut.

Iptu Agus menyebutkan hingga kini dari sebelas napi yang kabur di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIB, Kabupaten Aceh Tengah sejak Kamis (21/2/2019) kemarin yang baru ditangkap berjumlah dua orang.

"Kita terus melakukan pengejaran, baru dua yang berhasil ditangkap, sisa sembilan lagi," kata Agus saat dihubungi.

Agus mengimbau bagi keluarga napi untuk segera menyerahkan para napi ke Lapas Kelas IIB, Kabupaten Aceh Tengah secara baik-baik tanpa ada perlawanan.

"Bagi keluarga para napi agar menyerahkan para napi ke rutan dengan baik-baik, karena pihak kepolisian akan mengejar ke mana pun mereka kabur," ungkapnya.

Selain itu tambah Agus saat ini pihaknya sudah menyebarkan idenditas para napi yang kabur kepada masyarakat sekitar.

"Kita sebar identitas para napi semoga masyarakat ada yang melihat dan melaporkan ke pihak berwajib," ujarnya.

Selain itu Agus juga mengatakan saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Aceh dan polres terdekat untuk memudahkan pencarian.

"Sudah dilakukan penyekatan di akses keluar masuk wilayah Aceh Tengah," ungkapnya. []

Baca juga:



Berita terkait