Scalping atau Day Trading, Manakah Gaya Trading yang Harus Dipilih Trader?

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari apa yang dimaksud scalping dan day trading, serta perbedaan dan keunikannya masing-masing.
scalping dan day trading, serta perbedaan dan keunikannya masing-masing. (Foto: Tagar/Dok Octa)

TAGAR.id, Jakarta - Di antara banyaknya gaya trading populer yang diterapkan oleh trader pemula maupun berpengalaman, ada gaya scalping yang memungkinkan Anda mengambil sedikit profit dari setiap pergerakan harga, dan day trading yang bertujuan untuk trading dalam satu hari. 

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari apa yang dimaksud scalping dan day trading, serta perbedaan dan keunikannya masing-masing. Setelah itu, Anda akan mempelajari apa yang perlu diperhatikan untuk memahami gaya trading mana yang tepat bagi Anda.

Kemungkinan besar Anda sudah mengenal konsep scalping dan day trading. Hari ini, kita akan membahas gaya trading ini dengan lebih mendetail.

Perolehan trader tidak bergantung pada waktu, tetapi volatilitas (pergerakan harga pasar). Sesuai dengan besarnya volatilitas yang digunakan trader, ada dua gaya trading:

  • Day trading: posisi dibuka dalam satu hari, dan trader tidak meninggalkan pasar tanpa menutup trade.
  • Scalping: beberapa trade dalam periode yang singkat. Scalper dapat membuka hingga 100 trade per jam.

Kriteria utama scalping dan day trading yang menentukan seberapa efektif pendekatan trading:

  • Temperamen: Trader berisiko paling tinggi membuat banyak keputusan trading dalam satu menit. Trader lain mungkin butuh beberapa jam hanya untuk satu trade.
  • Waktu volatilitas. Perubahan harga paling jelas terjadi pada waktu yang sudah bisa diperkirakan, baik saat pertemuan sesi trading di zona waktu yang berbeda atau saat rilis berita ekonomi. Selain itu, tiap sesi trading memiliki gaya perubahan harga yang unik.
  • Likuiditas. Makin sering transaksi dilakukan di pasar mata uang, makin banyak komisi yang dibayarkan trader. Komisi yang dibayarkan pada instrumen yang sangat likuid seperti EURUSD, USDJPY, GOLD, dan BTC terbilang kecil karena likuiditasnya tinggi.

Mari kita bahas kedua gaya trading ini dan memahami perbedaan antara scalping dan day trading, juga level profit dan risikonya.

Apa itu scalping?

Scalping adalah gaya trading modern yang melibatkan pengambilan profit dari pergerakan harga yang kecil dalam banyak transaksi. Ciri khasnya adalah intensitas transaksi yang tinggi. Scalper agresif dapat membuka puluhan dan bahkan ratusan posisi per hari. 

Targetnya kecil, dari beberapa pip hingga beberapa poin. Hampir semua posisi ditutup dalam satu hari itu. Timeframe yang digunakan hanya sampai M15, biasanya adalah M1–M5.

Gaya trading ini paling banyak dilakukan pemain di pasar Forex, yang merupakan pasar paling likuid dan buka 24 jam. Di sini tercipta aturan scalping klasik, yaitu trading pada semua pergerakan mikro yang melebihi spread ganda dan biaya komisi, menutup posisi pada pembalikan trend paling tipis sekalipun, dan kebiasaan menutup semua posisi di pengujung hari yang sama untuk mengamankan profit. 

Menutup posisi sebelum hari berlalu memastikan perlindungan dari gap di pagi harinya dan memungkinkan trader tidur nyenyak tanpa memikirkan hasil trading malam.

Kecepatan juga merupakan faktor penting bagi scalper, hampir sama pentingnya dengan likuiditas, sehingga pemilihan broker sangat berpengaruh. 

Scalper terus menganalisis chart harga dan membuat keputusan berdasarkan data ini, jadi broker harus menyediakan akses cepat ke informasi yang dibutuhkan untuk analisis: harga, berita, chart indeks asing, sinyal, statistik, dan lain-lain. 

Konsekuensinya, trade scalping yang cepat membutuhkan perantara dengan server yang tidak penuh, sehingga pada waktu yang tepat, permintaan Anda tidak perlu menunggu giliran selama beberapa detik yang menentukan.

Apa itu Day Trading?

Day trading adalah trading spekulatif di bursa selama hari trading tanpa membawa posisi terbuka sampai esok harinya. Trader hanya menggunakan operasi intraday, dengan durasi trade biasanya berkisar dari beberapa menit hingga beberapa jam. Trade juga jarang sekali dibiarkan bermalam sampai hari berikutnya.

Biasanya, trader menggunakan kombinasi timeframe yang berbeda. Sebagai contoh, M1 dan M15, atau M5 dan M30. Entry trade menjadi lebih akurat dalam day trading, dan Rasio Risk-Reward meningkat. Intensitas trading jauh lebih rendah dibandingkan scalping. 

Day trader biasanya membuka trade pada awal hari trading dan menutupnya ketika sesi trading berakhir. Trader tidak akan membiarkan posisi terbuka menginap sampai besoknya.

Beberapa day trader hanya trading berdasarkan trend (gaya ini paling cocok untuk trader yang belum berpengalaman). Tipe trader lain sebaliknya trading dalam rentang di kedua arah, menggunakan fluktuasi harga dalam channel di antara level support dan resistance untuk menghasilkan profit. 

Trader yang sangat ahli dan trader yang belum berpengalaman juga bergerak melawan pasar (trading melawan trend). Pelaku pasar yang berpengalaman dapat profit dari trading berisiko tinggi melawan trend, sebaliknya trader pemula justru dapat kehilangan semua depositnya.

Bagaimana cara memilihnya?

Dua parameter penting yang perlu dipertimbangkan ketika memilih, yaitu temperamen dan ketersediaan waktu luang Anda, akan memengaruhi kemampuan Anda untuk mengikuti pasar.

Orang dengan kepribadian koleris/sanguine bisa menjadi scalper yang sangat baik karena metode scalping memerlukan reaksi yang bagus terhadap kemunculan sinyal dan fiksasi profit yang cepat. Karakter orang dengan temperamen ini cenderung lebih bergerak cepat dan gesit, sehingga trade cepat dalam jumlah banyak sangat cocok bagi mereka.

Bagi orang yang lebih tenang, scalping akan terkesan terlalu agresif. Kebutuhan untuk bereaksi cepat pada perubahan kondisi pasar bisa jadi tidak nyaman. Trading intraday lebih cocok untuk orang plegmatis/melankolis. 

Transaksi jauh lebih sedikit sehingga ada waktu untuk membuat keputusan, dan posisi dapat dibiarkan terbuka lebih lama. Dari perspektif psikologi trading, yang tak kalah penting adalah profit dalam setiap trading lebih besar. 

Trader dengan gaya intraday tidak bangun pada pukul 5 pagi dengan pikiran bahwa mereka melewatkan semua titik entry. Sebaliknya, jadwal mereka dibuat sedemikian rupa sehingga punya waktu untuk tidur, tidak terburu-buru, dan dapat menyeimbangkan trading dengan kehidupan pribadi.

Kesimpulan

Scalping dan day trading adalah pertanyaan yang sering dipikirkan kebanyakan trader pemula. Keduanya termasuk dalam beberapa gaya trading paling populer. Di satu sisi ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Di sisi lain, ketika diasah dengan latihan, dapat menghasilkan profit besar baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap trader adalah individu dengan kepentingan tersendiri di pasar. Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka dapat mencoba beragam gaya dan strategi trading dan memutuskan mana yang paling sesuai. []

Berita terkait
Tips Manajemen Modal dalam Trading Binary Option
Trading binary option adalah salah satu cara yang populer untuk menghasilkan uang secara online. Namun, seperti halnya bentuk investasi lainnya.
Kenali Psikologi Trading dalam Investasi, Faktor Penentu Keberhasilan
Sebagai sumber pendapatan tambahan yang fleksibel dan mudah diakses, trading di pasar finansial memerlukan disiplin diri yang tinggi.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Trading Forex
Anda harus menjaga pola pikir yang baik dan menyempurnakan psikologi trading Anda.