Saran dari Pakar Agar Harga Pertalite Terjaga

Saat ini harga jenis Brent mencapai USD111,14 per barel, setelah awal pekan sempat menyentuh level tertinggi, USD139 per barel.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah. (Foto:Tagar/Ngelmu.co)

Jakarta - Di tengah harga minyak dunia yang terus melesat, masyarakat kalangan mampu diimbau untuk menggunakan BBM Pertamax series. Karena dengan cara tersebut, Pertamina tetap bisa mempertahankan harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, yang notabene digunakan mayoritas masyarakat menengah ke bawah. 

Demikian disampaikan pakar kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah di Jakarta, Minggu 13 Januari 2022.

“Masyarakat yang terbilang mampu, hendaknya menggunakan Pertamax series. Begitu pula yang sebelumnya pakai Pertamax, jangan malah bermigrasi ke Pertalite. Dengan menggunakan Pertamax series, maka Pemerintah melalui Pertamina, bisa menjaga harga jual Pertalite agar tidak naik,” kata Trubus.

Kesadaran masyarakat kalangan mampu ini, menurut Trubus sangat penting. Apalagi saat ini Pertamina mendapat tekanan hebat, akibat harga crude oil yang terus meroket sejak perang Rusia-Ukraina. 

“Selain itu, jika masyarakat kalangan mampu turut mengkonsumsi Pertalite, tentu berpengaruh terhadap membengkaknya APBN. Kalau sudah begini, sama saja dengan orang kaya berlindung di bawah orang miskin," katanya.

Trubus menyikapi positif kebijakan Pertamina soal harga BBM. Yaitu bahwa di satu sisi tidak menaikkan harga BBM jenis Pertalite, meski di sisi lain harus menyesuaikan harga Pertamax series, Pertamina Dex, dan Dexlite.

Kebijakan tidak menaikkan harga Pertalite, menurutnya sangat tepat dan penuh kehati-hatian, karena bisa menjaga daya beli masyarakat yang mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Selain itu, juga mencegah gejolak di masyarakat akibat terjadinya kenaikan harga berbagai macam kebutuhan.

"Jika Pertalite dinaikkan tentu akan berpengaruh terhadap inflasi harga-harga kebutuhan. JIka ini terjadi, tentu akan muncul gejolak di tengah masyarakat," ujar Trubus.

Sementara terkait kebijakan Pertamina untuk menaikkan harga BBM jenis Pertamax series, Pertamina Dex, dan Dexlite, menurut Trubus juga bisa dipahami. Sebab, di saat Pertamina mendapat tekanan hebat akibat harga minyak dunia yang terus meroket, kebijakan tersebut justru bisa menahan laju harga Pertalite.

Sebelumnya, Pemerintah dan Pertamina memang memastikan bahwa harga Pertalite tidak naik. Kebijakan ini diambil, karena dalam menetapkan harga BBM, Pertamina memang mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dengan mempertahankan harga Pertalite, diharapkan daya beli masyarakat yang memang mayoritas menggunakan Pertalite, tetp terjaga.

Di sisi lain, harga minyak dunia memang terus meningkat tajam, sejak konflik Rusia-Ukraina. Saat ini harga jenis Brent mencapai USD111,14 per barel, setelah awal pekan sempat menyentuh level tertinggi, USD139 per barel.[]

Berita terkait
Harga BBM Non Subsidi Naik Lagi, Ini Daftar Harganya
Kenaikan harga tersebut bervariatif di sejumlah provinsi, dengan selisih kisaran Rp500 hingga Rp1.000 per liter.
Pertamina Telah Siapkan Layanan BBM, LPG dan Avtur
PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM). Simak ulasannya.
Konsumsi BBM di Pati Alami Kenaikan
Pertamina telah memprediksi dan mengantisipasi akan adanya lonjakan kebutuhan bahan bakar tersebut dengan mengaktifkan Satgas Nataru
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.