Jakarta - Kelompok massa yang tergabung dalam Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E kembali turun aksi unjuk rasa yang kedua kalinya menyoroti kasus dugaan korupsi Formula E yang saat ini tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka menegaskan mendukung penuh langkah KPK membuka kasus tersebut secara terang benderang. Pihaknya menyakini lembaga antirasuah bekerja secara profesional dan tak akan pandang bulu untuk mengungkap kasus korupsi Formula E tersebut.
"Korupsi merupakan penyakit yang luar biasa berbahaya, dan korupsi adalah musuh bersama. Tangkap tuyul-tuyul yang menghabiskan uang rakyat Jakarta pada kasus Formula E kali ini," tegas Koordinator Aksi Daud, saat berorasi di Gedung Merah Putih KPK, Rabu, 23 Februari 2022.
Dalam menyampaikan aspirasinya, pendemo juga menggelar aksi teatrikal menjadi sosok mirip Tuyul dan berkeliaran di area Gedung KPK sebagai simbol agar penyidik KPK segera menangkap pelaku dugaan korupsi balapan mobil listrik yang merogoh ratusan miliar duit rakyat tersebut.
Selain itu, mereka juga mendesak KPK untuk menelusuri sosok aktor intelektual kasus dugaan korupsi tersebut dan KPK bergerak cepat melanjutkan penanganan korupsi Formula E ke tahap penyidikan.
Jangan ada yang ditutup-tutupi, harus ada transparansi anggaran. Seret oknum yang tidak bertanggung jawab pada Formula E.
"Penyelenggaraan Formula E ini dari awal sudah banyak sekali kejanggalannya. Mulai dari Formula E yang tidak pernah ada di dalam RPJMD, tapi tiba-tiba muncul di APBD-P. Kemudian lokasinya juga tidak jelas akan digelar di mana. Masak bikin even internasional persiapannya seperti bikin pertandingan tamiya antar-RT? Sudah menebang pohon-pohon di Monas, kemudian pindah lokasi," katanya.
Ditegaskan Daud, kejanggalan yang lain adalah jumlah commitment fee yang berubah-ubah. Tanda bukti pembayaran commitment fee juga belum disampaikan kepada DPRD DKI.
"Jangan ada yang ditutup-tutupi, harus ada transparansi anggaran. Seret oknum yang tidak bertanggung jawab pada Formula E," ujarnya.[]