Jakarta - Penabuh drum, Sandy Pas band, menjawab kritik dan kekecewaan sejumlah warganet atas pertemuan kelompok musisi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor untuk membicarakan rencana gelaran konser bertajuk Musik Untuk Republik.
Netizen menganggap kelompok musisi dan presiden sama-sama tidak peka terhadap situasi sosial politik nasional. Diketahui, pertemuan terjadi di tengah maraknya demonstrasi penolakan sejumlah RUU kontroversial, dugaan penembakan dua mahasiswa oleh aparat dan kisruh yang belum tuntas di tanah Papua.
"Konser ini udah dirancang jauh-jauh hari dan melibatkan banyak orang. Saya pribadi prihatin melihat semua yang terjadi. Demo, insiden penembakan, dan lain-lain," kata Sandy kepada Tagar, Selasa, 1 Oktober 2019.
"Mendatangi Istana juga karena message dari konser ini kan untuk persatuan Indonesia yang sedang pecah, dan kami musisi ingin menyatukan lagi dengan apa yang kami bisa," kata dia.
Konser ini udah dirancang jauh-jauh hari dan melibatkan banyak orang.
Sandy mengatakan, ia dan kawan musisi juga merasakan keprihatinan terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia. Namun, ia mengajak masyarakat untuk berpikir jernih dan tidak terpancing memperkeruh suasana.
Baca juga: Netizen Kangen Slank Kritik Pemerintah
Pemilik nama lengkap Agus Teguh Prakosa Andarusman itu juga menjelaskan bahwa diadakannya konser merupakan bentuk keprihatinan para musisi menyikapi berbagai isu dan peristiwa yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita (juga) berduka untuk semua korban yang jatuh di semua tempat di Indonesia. Semoga kita semua berfikir jernih untuk kemajuan Indonesia," kata dia.
"Acara konser ini diadakan juga karena keprihatinan tentang persatuan Indonesia yang retak. Tanpa persatuan mustahil masalah nasional bisa tuntas," ujar dia.
Diketahui sebelumnya, sejumlah musisi menyambangi Istana Kepresidenan Bogor untuk menemui Presiden Jokowi. Dalam pertemuan tersebut, sederet seniman musik itu membahas rencana diadakannya konser persatuan bertajuk Musik untuk Republik.
Para badut rezim sedang berusaha mengalihkan perhatian publik dari demo rakyat dengan purak-purak berkesenian
— Saut Situmorang (@AngrySipelebegu) September 30, 2019
Momen pertemuan tersebut diabadikan dan diunggah oleh akun Twitter resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Dalam postingan tersebut, sejumlah musisi senior seperti Ahmad Albar, Kikan Namara, John Paul Ivan, Ezra Simanjuntak, dan Andre 'Bacot' Tiranda.
Unggahan di akun @setkabgoid itu kemudian direspon warganet penghuni Twitter dengan berbagai komentar keras lagi menohok. Bahkan, beberapa musisi lain seperti penyanyi jazz Tompi dan rapper Tuan Tiga Belas tampak turut mengkritik pertemuan dan rencana tersebut. []