Sandiaga Diusir Pedagang, Komite Pedagang Pasar: Memang Sudah Seharusnya

Sandi diusir pedagang saat blusukan ke Tempat Pelelangan Ikan Labuan Bajo, NTT.
Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP), Abdul Rosyid Arsyad (kemeja biru). (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 27/2/2019) - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno diusir oleh pedagang ketika berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (26/2) siang.

Menanggapi pengusiran Sandiaga Uno oleh pedagang di NTT, Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid Arsyad mengungkapkan pengusiran itu wajar. Musababnya, Sandi mengganggu aktivitas pedagang.

"Saya tahu dari berita online dan video yang tersebar luas di WA (Whatsapp) pedagang, menurut saya itu memang patut dilakukan pedagang karena kegiatan Sandiaga di pasar tersebut dan manapun sudah mengganggu pedagang dan juga pengunjung pasar," kata Rosyid kepada Tagar News, Rabu (26/2).

Rosyid menilai, blusukan Sandiaga Uno keluar masuk pasar telah mengganggu pedagang dan pembeli. Dari kunjungan itu, lanjut Rosyid, omset pedagang bisa menurun.

"Pasar sudah ramai, ditambah dengan kunjungan Sandiaga dan timsesnya yang jumlahnya juga ratusan. Tentunya menghambat pengunjung yang ingin berbelanja di pasar," tegasnya.

Lebih lanjut, Rosyid juga mengungkit pernyataan Sandiaga yang mengatakan, jika harga-harga bahan pangan kebutuhan pokok masyarakat di pasar khususnya pasar tradisional naik terus dan sangat mahal hingga mengakibatkan sepinya pengunjung di pasar-pasar.

"Padahal kenyataaan di lapangan tidak seperti itu. Harga-harga pangan kebutuhan pokok masyarakat di pasar stabil dan tidak mahal, justru mudah dijangkau masyarakat dibandingkan di pasar modern," pungkasnya. []

Baca juga:


Berita terkait
0
Demokrat: egah Polarisasi, Elit Politik Jangan Takut Berkompetisi
Demikian ditegaskan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterarannya pada Selasa, 28 Juni 2022.