Samsung Tutup Divisi CPU di Amerika Serikat

Perusahaan elektronik terbesar di dunia, Samsung Electronics akan menutup divisi pembuatan chips prosesor di Amerika Serikat
Chips prosesor besutan Samsung Electronics. Samsung akan menutup divisi riset CPU di salah satu fasilitas di Amerika Serikat, yang memproduksi chips prosesor Exynos. (Foto: Samsung)

Jakarta – Samsung Electronics Co Ltd akan menutup divisi riset CPU di salah satu fasilitas di Amerika Serikat. Langkah ini menurut kalangan analis bisa meredupkan prospek bisnis chip perusahaan elektronik terbesar di dunia asal Korea Selatan itu.

Chip prosesor smartphone Exynos besutan Samsung selama ini dianggap sebagai ciri khas perusahaan itu. Pembuatan chips Exynos ini untuk mengurangi ketergantungan pada chips memori dari perusahaan lain dan meningkatkan penjualan chips logika (logic chips) yang dipakai untuk memperkuat daya pada perangkat smartphone. Chips ini juga dipakai untuk kendaraan tanpa kemudi (kendaraan otonom).

Seperti diberitakan dari Reuters, Selasa 05 November 2019, chips Exynos yang disematkan pada smartphone seri Galaxy dan beberapa produk unggulan Samsung harus bersaing ketat dengan prosesor CPU terkemuka lainnya seperti Qualcomm Inc, yang sudah berusaha untuk mendapatkan pelanggan eksternal. Keputusan Samsung untuk menutup divisi CPU menyebabkan 300 pekerja menjadi tidak terurus. Ini tentu akan menjadi tantangan buat Samsung dalam mempromosikan chips Exynos. 

“Exynos tidak benar-benar ditempatkan di tempat lain, dan terus kehilangan kekuatan di pasar prosesor mobile, meningkatkan kekhawatiran tentang daya saing perusahaan,” kata analis Cape Investment & Securities, Park Sung Soon.

Menurut Park, langkah ini juga memicu spekulasi jika Samsung akan menggunakan desain inti dari ARM atau desain semi-kustom. Perusahaan akan akan terus mengembangkan dan memproduksi chips Exynos terlepas dari penutupa divisi di AS. Dan, 300 karyawan yang terkena penutupan fasilitas itu bisa dipindahkan ke proyek lain.

“Berdasarkan penilaian menyeluruh terhadap bisnis sistem LSI kami dan kebutuhan untuk tetap kompetitif di pasar global, Samsung memutuskan untuk mentransisikan bagian dari tim R&D di Amerika Serikat," kata manajemen dalam sebuah pernyataan.

Karyawan yang terkena program penutupan divisi CPU sebagian besar berasal dari Austin R&D Center yang telah meneliti inti CPU sejak 2010. Sementara sebagian kecil karyawan di Advanced Computing Lab di San Jose akan dilepaskan atau dipindahkan ke divisi lain.

(Dimas Wijanarko)

Berita terkait
Kinerja Samsung Tertolong oleh Penjualan Smartphone
Kinerja Samsung Electronics di triwulan ketiga 2019 kurang memuaskan, namun masih tertolong oleh penjualan smartphone yang mencatat raihan positif
Tablet Samsung Galaxy Tab A 2019 untuk Pendidikan
Samsung Indonesia mengalokasikan salah satu tabletnya yaitu Galaxy Tab A 2019 untuk digunakan dalam bidang pendidikan.
Samsung Galaxy Note 10 Lite Akan Diluncurkan
Dikabarkan Samsung akan meluncurkan Galaxy Note dengan harga yang terjangkau dengan nama Lite.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.