Jakarta - Pemain depan Liverpool Mohamed Salah ternyata pernah diincar Real Madrid pada 2018. Namun Salah menolak tawaran tersebut dan memilih bertahan di Liverpool. Dan pilihan Salah memang tak salah. Dia meraih sukses bersama The Reds dan membawanya memenangi Liga Champions 2019.
Madrid sempat menyatakan rencana merekrut Salah musim lalu. Hanya, rencana itu menjadi perdebatan panas karena pemain terbelah. Ada yang mendukung langkah Madrid. Namun tak sedikit yang menentang.
Gara-garanya insiden di final Liga Champions 2018 di Kiev. Salah dihajar kapten Madrid Sergio Ramos dan pelanggaran itu dianggap disengaja demi 'mengusir' bintang tim nasional Mesir itu.
Salah mendiskusikannya dengan saya dan pelatih Cuper. Dia akhirnya memutuskan tetap di Liverpool karena dia sudah nyaman di sana
Alhasil, cedera bahu akibat pelanggaran itu membuat Salah ditarik keluar. Tanpa eks bintang AS Roma ini, Madrid tak kesulitan menaklukkan Liverpool dan menang 3-1.
Tindakan Ramos terhadap Salah membuat perpecahan di skuat Madrid. Apalagi, kapten timnas Spanyol ini menjadi 'public enemy' Mesir.
Namun upaya Madrid memboyong Salah sesungguhnya sudah dirancang sejak 2018 atau hanya 2 bulan setelah final Liga Champions. Ini terungkap oleh mantan asisten pelatih timnas Mesir, Rany Hamzy.
Menurut Hamzy yang menjadi asisten Hector Cuper sebagai pelatih Mesir, tawaran yang disodorkan Madrid sangat menggiurkan. Mungkinkah ini merupakan upaya Los Merengues menebus kesalahan Ramos atau tidak, namun tawaran dari raksasa La Liga Spanyol itu sesungguhnya memang sulit ditolak.
"Saat itu saya sedang berbicara dengan Salah. Dia kemudian mengatakan mendapat tawaran dari Madrid," kata Ranzy sepeti dikutip The Sun.
"Tawaran Madrid sangat bagus. Salah mendiskusikannya dengan saya dan pelatih Cuper. Dia akhirnya memutuskan tetap di Liverpool karena dia sudah nyaman di sana," ucap Ranzy yang kini menjadi pelatih timnas Mesir U-21.
Salah Pilihan Bertahan di Liverpool
Pilihan Salah untuk bertahan di Liverpool tak salah. Di musim 2018-19, Salah mengemas 22 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak bersama koleganya Sadio Mane dan mesin gol Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang.
Di musim sebelumnya, penyerang berusia 27 ini mengungguli striker Tottenham Hotspur Harry Kane dan Sergio Aguero yang menjadi andalan Manchester City. Dia menjadi top scorer Liga Premier Inggris setelah mengemas 32 gol.
Baca juga:
Mohamed Salah Unggul Gol di Liga untuk Liverpool
Liverpool Bidik Mbappe, Madrid Ganti Incar Mane
Namun musim 2019 menjadi pencapain terbaik Salah. Striker yang pernah meniti karier di Chelsea ini akhirnya memenuhi impian merengkuh trofi Liga Champions. Setelah hanya menjadi runner up, Liverpool diantarnya menjadi juara dengan mengalahkan Tottenham 2-0.
Sukses berlanjut di musim ini. Liverpool berpeluang meraih trofi Liga Premier. Mereka hanya butuh 2 kemenangan lagi untuk memastikan gelar juara bila kompetisi dilanjutkan di tengah pandemi Covid-19.
Bagaimana dengan Madrid? Raksasa La Liga itu masih kesulitan mendapatkan pemain depan. Klub itu juga babak-belur saat ditinggalkan pelatih Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo.
Madrid yang tak berdaya membuat Barcelona melenggang mudah memenangi trofi La Liga. Di musim ini, striker Luka Jovic yang diharapkan bisa menggantikan Karim Benzema malah melempem. Dirinya lebih banyak bermasalah sehingga Madrid ingin mendepaknya.
Madrid harus bersaing ketat dengan Barca di La Liga. Di Liga Champions, mereka dipermalukan City 1-2 di laga pertama 16 Besar di kandang sendiri di Santiago Bernabeu. Madrid harus bekerja keras bila ingin menyingkirkan The Cityzens di laga kedua di Etihad. []