Sakit Menstruasi Berlebih, Hati-Hati Terserang Endometriosis

Penderita merasakan sakit yang luar biasa pada saat menstruasi, sakit saat buang air besar dan kecil ataupun saat berhubungan seks.
Sakit Perut pada Wanita. Dikutip dari website alodokter, endometriosis, adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita, dimana jaringan dari lapisan dalam dinding rahim atau endometrium, tumbuh di luar rongga rahim. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 23/12/2017) - Wanita harus mulai berhati-hati dengan segala kemungkinan penyakit yang menyerang sistem reproduksinya. Karena sistem reproduksi wanita, ternyata mempunyai berbagai resiko untuk diserang penyakit.

Baru-baru ini, istilah endometriosis muncul ke permukaan. Padahal, endometriosissebenarnya penyakit yang sudah lama. Jadi, apa itu endometriosis.

Dikutip dari website alodokter, endometriosis, adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita, dimana jaringan dari lapisan dalam dinding rahim atau endometrium, tumbuh di luar rongga rahim.

Bagaimana Proses Endometriosis?

Sebenarnya, penyebab tumbuhnya jaringan endometrium diluar rahim wanita belum diketahui secara pasti.

Namun, salah satu teori mengungkap endometriosis terjadi karena dinding rahim yang luruh saat menstruasi gagal dikeluarkan dari dalam tubuh (menstruasi retrograd) dan akhirnya melekat pada organ dalam panggul.

Endometriosis, terjadi saat jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Endometrium sendiri merupakan penebalan dinding rahim yang dipicu saat wanita melepaskan hormon setiap bulan yang merupakan persiapan untuk menerima sel telur yang sudah dibuahi.

Namun, jika tidak dibuahi, dinding rahim akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah yang keluar dari vagina yaitu menstruasi.

Nah, endometriosis terjadi ketika darah yang semestinya luruh dan keluar tubuh, hanya mengendap dan tidak bisa keluar karena terletak di luar rahim.

Endapan itu bisa mengiritasi jaringan, yang kemudian jaringan parut atau bekas iritasi pun terbentuk.

Endometriosis biasanya melibatkan tuba fallopi, indung telur, usus atau jaringan yang melapisi pelvis. Jaringan di sekitarnya dapat teriritasi dan nyeri, menghasilkan jaringan luka atau kantung yang berisi cairan yang dapat menghambat kehamilan.

Meskipun sudah ada pengertian tersebut, namun teori ini pun belum bisa menjelaskan kenapa endometriosis juga terjadi pada wanita yang sudah menjalani pengangkatan rahim (histerektomi).

Gejala Endometriosis

Penderita endometriosis akan merasakan beberapa hal ketika terjangkit penyakit ini. Misalnya sakit yang luar biasa pada saat menstruasi, sakit saat buang air besar dan kecil ataupun saat berhubungan seks.

Saat menstruasi, si penderita ini bisa mengalami pendarahan yang berlebihan. Begitu juga ketika buang air besar dan kecil perdarahan akan ada di tinja atau urine.

Tapi, perlu diketahui tak semua gejala tersebut bisa dialami penderita. Karena terkadang wanita yang sama sekali tidak merasakan gejala apapun ketika ia menderita endometriosis.

Faktor Wanita Terkena Endometriosis

Penderita di rentang usia 30 hingga 40 tahun pada umumnya diserang endometriosis. Tapi tak menutup kemungkinan pada usia produktif wanita yaitu sejak pertama wanita mengalami menstruasi.

Karena pada usia produktif, wanita cenderung memproduksi hormon estrogen yang tinggi. Dengan hormon estrogen tinggi tersebut, terbukti dapat memperparah kondisi si penderita.

Faktor lain yang menjadi pemicu munculnya endometriosis pada wanita adalah keturunan, sistem kekebalan tubuh, faktor adaptasi sel sesuai lingkungan organnya, dan faktor paparan lingkungan.

Tindak Lanjut Endometriosis

Penderita penyakit ini harus didiagnosis sejak awal dimulai dengan konsultasi dengan dokter lalu kemudian berlanjut dengan pemeriksaan organ-organ panggul.

Pemeriksaan terutama dilakukan untuk memastikan keberadaan endometriosis, dengan pemeriksaan organ intim, USG dan laparoskopi. Dimana laparoskopi merupakan proses mengambil sampel jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim untuk diteliti lebih di laboratorium.

Ketika ditemukan penyakit tersebut, biasanya pengobatannya hanya mengurangi gejala agar tidak mengganggu rutinitas sehari-hari pengidap dengan dengan obat pereda sakit atau terapi hormon.

Lebih lanjut, penanganan bisa dilakukan samapi dengan tingkat operasi dengan tujuan mengangkat jaringan endometriosis, terutama untuk pengidap yang berencana punya anak.

Sebagai wanita, penting untuk mengetahui hal-hal tersebut. Kenapa? Endometriosis memang bukan penyakit yang tergolong mematikan, namun penyakit ini menahun. Ketika penderita terserang, mereka akan terganggu dengan nyeri luar biasa. (dbs)

Nuranisa Hamdan N

Berita terkait