Sahabat Ungkap Kehidupan Asmara Ahok Semasa Kuliah

Junior Ahok di Trisakti membeberkan kehidupan asmara Ahok ketika kuliah.
Basuki Tjahja Purnama (BTP) atau Ahok. (Foto: Facebook/basukibtp)

Jakarta, (Tagar 31/1/2019) - Sahabat Basuki Tjahja Purnama (BTP) punya rahasia tentang pria yang akrab disapa Ahok itu saat menjalani kehidupan perkuliahan di Fakultas Geologi Universitas Trisakti, Jakarta.

Budi, junior Ahok di Trisakti, membeberkan kehidupan asmara mantan Gubernur DKI Jakarta itu semasa kuliah. Menurutnya, Ahok jarang bergaul dengan perempuan.

Masa-masa mengenyam bangku kuliah disibukan Ahok dengan berkumpul bersama teman-temannya dibandingkan dengan seorang perempuan. Meski diakui Budi, Ahok tak sering berlama-lama di kampus.

Baca juga: Pengakuan Teman Kuliah, Ahok Suka Humor Sampai Disebut Kupu-kupu

Kegiatan mantan Bupati Belitung Timur itu monoton, berangkat ke kampus, setelah dosen selesai mengajar mata kuliah di Fakultas Geologi, Ahok lebih sering pulang ke rumah.

"Iya gimana ya, dia orangnya biasa aja, gak yang gitu. Dia lebih main sama kita," kata Budi yang kini menjabat sebagai Dosen Mineral Trisakti, di Gedung D Universitas Trisakti, Fakultas Teknik Geologi, beberapa waktu lalu.

Ahok dikatakan Budi jauh dari sebutan playboy. Suramnya jalinan percintaan mantan suami Veronika Tan itu salah satunya dikarenakan fakultas tempat menimba ilmu Ahok dipenuhi oleh pria. Budi menyebut, perempuan nyaris tak ada ketika masa-masa kuliah Ahok.

"Gimana mau digemari, fakultas kita aja ceweknya sedikit. Banyakan cowok," kata pria yang dinobatkan sebagai sarjana di Trisakti pada tahun 1992, selisih dua tahun setelah Ahok lulus kuliah.

Kisah cinta Ahok semasa kuliah memang tak seindah saat ini. Dia bakal memulai hidup baru menikah dengan mantan polwan Puput Nastiti Devi. Rencananya pernikahan Ahok dengan Puput akan berlangsung pada 15 Februari 2019.

Baca juga: Terungkap, Begini Penampilan Ahok Semasa Kuliah di Geologi Trisakti

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.