Rusuh di Lapas Surakarta, 6 Napi Diamankan ke Mapolda Jateng

Meminimalisir potensi bentrokan lanjutan usai kerusuhan di Lapas Surakarta, Solo.
Ilustrasi Pagar Penjara. (Foto: Pixabay)

Semarang, (Tagar 11/1/2019) - Enam narapida (napi) diboyong ke Semarang usai keributan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Surakarta, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). Mereka ditempatkan di rumah tahanan Markas Polda Jateng (Mapolda) Jateng.

"Yang dibawa ke mapolda ada enam orang, sudah diterima Dit Tahti (Direktorat Tahanan dan Barang Bukti)," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja kepada Tagar News, Kamis (10/1).

Keputusan pemindahan sejumlah warga binaan Lapas Surakarta diambil guna meminimalisir potensi bentrokan lanjutan usai keributan yang terjadi Kamis (10/1) pagi sekira pukul 11.00 WIB. Selain Semarang, sejumlah napi lain juga dipindah ke Sragen dan Wonogiri.

"Pemindahan untuk menetralisir, guna mencegah terjadinya kericuhan berkelanjutan, supaya tidak ada gesekan-gesekan lebih lanjut," ujar perwira menengah dengan tiga melati di pundak itu.

Enam napi diangkut ke Semarang dengan kendaraan lapis baja barracuda. Tiba di Mapolda Jateng sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka langsung dimasukkan ke ruang tahanan di lantai 2 belakang gedung utama Mapolda Jateng. Belum jelas identitas dari para napi tersebut, apakah Iwan Walet cs atau kelompok rivalnya.

"Infonya masih didatakan. Untuk korban (luka) tidak ada," tambahnya.

Ricuh bermula ketika sekitar 20 orang pengunjung tiba ke Lapas Kelas I Surakarta untuk membesuk rekannya yang menghuni blok B, sekitar pukul 10.00 WIB. Pembesuk dibagi dalam kelompok per 5 orang dengan durasi kunjungan sekitar 20 menit.

Kelompok pembesuk pertama bertemu dengan napi di aula lapas berjalan aman dan lancar. Namun giliran kelompok kedua, ketika hendak keluar lapas, teriakan bernada sumbang datang dari penghuni blok C1 yang berisi narapida kasus pidana umum. Teriakan itu menyinggung emosi pembesuk hingga terjadilah bentrok fisik dan saling lempar batu.

Kejadian lebih parah berhasil dihindarkan oleh petugas lapas. "Jadi kericuhan ini dipicu saat pembesuk masuk, itu ada napi yang berteriak yang menyinggung pembesuk," ujar Agus.

Informasi yang dihimpun kelompok pembesuk dan napi yang dibesuk berasal dari kelompok laskar di Solo. Sementara rivalnya adalah kelompok Agus Ardiansyah alias Bebek dan Ucok Devran Devries (keduanya napi kasus pencurian) serta Koes Setiawan Danang Mawardi alias Iwan Walet (napi kasus penganiayaan). Dua kelompok ini kerap berseteru namun tidak sebesar kejadian Kamis (10/1).

Usai bentrokan, ratusan orang laskar mendatangi Lapas Surakarta. Mereka meminta petugas untuk mengeluarkan Iwan Walet cs untuk dihakimi. Namun kesigapan petugas kepolisian Solo membuat hal yang tidak diinginkan bisa dicegah.

Berita terkait
0
Sejumlah Kota di Amerika Batalkan Pesta Kembang Api 4 Juli
Percikan kembang api berwarna merah, putih dan biru bisa memantik rasa patriotisme pada Hari Kemerdekaan AS yang tahun ini dibatalkan