Rugi Besar Akibat Covid-19, Barca Sulit Beli Neymar

Barcelona tidak akan membeli Neymar atau Lautaro Martinez tahun ini. Krisis finansial akibat Covid-19 menjadikan klub rugi triliunan rupiah.
Barcelona tidak akan membeli pemain PSG Neymar (kanan) atau striker Inter Milan Lautaro Martinez tahun ini. Krisis finansial akibat Covid-19 menjadikan klub rugi triliunan rupiah. (Foto: psg.fr)

Jakarta - Barcelona tidak akan membeli Neymar atau Lautaro Martinez tahun ini. Krisis finansial akibat Covid-19 yang mengakibatkan klub merugi sampai triliunan rupiah menggagalkan skenario perekrutan pemain. Termasuk memenuhi janji membawa Neymar dari Paris Saint-Germain. 

"Kami akan kembali." Begitu janji Barca kepada Neymar setelah gagal memboyong eks pemainnya itu dari PSG musim lalu. Barca berharap negosiasi dengan PSG bisa dilanjutkan pada musim berikutnya. 

Namun semua rencana itu berantakan. Bahkan upaya raksasa La Liga Spanyol ini membeli striker Inter Milan, Lautaro Martinez, pun tak kesampaian. Harga yang diminta Inter sangat tinggi, 111 juta euro. Perekrutan Martinez menjadi upaya Barca untuk mencari pengganti striker Luis Suarez.

Situasi saat ini tak memungkinkan dilakukan transfer besar. Selain itu PSG tidak ingin menjual [Neymar]

Hanya, pandemi Covid-19 yang membuat Barca harus merancang ulang rencana pembelian pemain. Pandemi mengakibatkan klub mengalami kerugian besar.

Presiden Josep Bartomeu memastikan Barca tidak sanggup membeli Neymar dan Martinez karena situasi saat ini sudah tak memungkinkan. Menurut dia klub butuh waktu sampai 4 tahun untuk menyeimbangkan finansial mereka. 

"Kami sudah melakukan pembicaraan dengan Inter terkait Lautaro selama beberapa pekan lalu. Negosiasi kepindahannya terpaksa ditunda," kata Bartomeu seperti dikutip The Sun

"Situasi saat ini tak memungkinkan dilakukan transfer besar. Selain itu PSG tidak ingin menjual [Neymar]. Musim lalu, kami berusaha keras membeli dia. Tetapi musim ini kami tak akan melakukannya," ujar dia lagi.

Menurut Bartomeu, Barca mengalami kerugian sampai 200 juta euro atau Rp 3,4 triliun hanya dalam tempo 4 bulan. Kerugian yang sangat besar karena tidak ada pemasukan dari tiket pertandingan setelah kompetisi dihentikan karena virus corona. 

Orang-orang juga tak bisa ke museum Barca karena diterapkannya social distancing. Penjualan merchandise pun merosot tajam karena tidak ada yang mengunjungi gerai resmi klub. 

"Klub rugi sampai 200 juta euro antara Maret dan Juni. Bila situasinya tak berubah, yaitu orang tak lagi datang ke stadion, museum atau gerai resmi, kami akan terus mengalami kerugian," ujar Bartomeu.

Barca Butuh 4 Tahun untuk Pulih

Menurut dia semua klub besar Eropa terpengaruh dengan Covid-19 dan memaksa mereka untuk menyesuaikan diri. Dan itu dibutuhkan waktu tidak hanya satu tahun tetapi bisa 3 sampai 4 tahun sehinga klub benar-benar normal. 

"Semua klub besar Eropa terdampak pandemi sehingga kami harus beradaptasi. Ini tidak berlangsung 1 tahun tetapi bisa 3 sampai 4 tahun," ucapnya. 

Baca juga: 

Napoli Waspada Covid-19 Saat Tandang ke Barcelona

Barcelona Tanpa Griezmann Sampai Akhir Musim

Ini tentu mengecewakan bagi Neymar dan Martinez yang sudah tak sabar ingin datang ke Camp Nou. Neymar ingin reuni dengan Lionel Messi dan Suarez. Sementara, Martinez juga sangat berharap bergabung dengan Barca. 

Barca sesungguhnya masih bisa melanjutkan negosiasi. Hanya, untuk bisa melakukannya, Blaugrana harus menjual sedikitnya 9 pemain. Namun tak mudah pula menjual banyak pemain. []

Berita terkait
Barcelona Hanya Punya 14 Pemain Senior Lawan Napoli
Barcelona hanya miliki 14 pemain senior yang bisa tampil saat melawan Napoli di laga ke-2 Liga Champions. Klub pun meminta Arthur untuk bergabung.
Pelatih Setien Tak Yakin Bertahan Lama di Barcelona
Pelatih Quique Setien tak yakin bertahan lama di Barcelona. Kegagalan pertahankan gelar juara La Liga Spanyol menjadikan masa depannya tak pasti.
Sulit Juara Liga, Barcelona Fokus di Liga Champions
Barcelona gagal mempertahankan gelar juara La Liga Spanyol. Striker Luis Suarez menyatakan kini Barca beralih fokus ke Liga Champions.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya