Jakarta - Hari Senin, 23 Desember 2019, Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), merombak jajaran direksi hingga komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, salah satu kandidat Direktur Utama PT PLN (Persero) menggantikan Sofyan Basir. Namun, dalam RUPSLB, Senin, 23 Desember 2019, sore, Erick menunjuk Zulfikli Zaini sebagai Dirut PLN.
“Salah satu nominasinya Pak Rudiantara. Dari awal saya konsisten, saya tidak pernah bicara apa-apa, memang ‘kan salah satu nominasinya. Tapi kan ada beberapa nama lain, Senin diumumkan,” ujar Erick Thohir.
Sebelumnya, Rudintara sudah pernah menjajal berbagai macam bidang perusahaan. Alumni jurusan statistika, Universitas Padjajaran, Bandung (1984), ini pernah menjabat sebagai general manager (GM) business development di Indosat pada 1986. Kemudian mengisi posisi sebagai chief operating officer (COO) di PT. Telkomindo Primabhakti pada 1996-2002, dan direktur, penjualan dan pemasaran, dan corporate affairs di XL Axiata dari 1997-2006.
Setelah itu, pada 2006-2008, profesional bidang telekomunikasi ini juga sempat menduduki jabatan sebagai wakil direktur di PT Semen Indonesia Tbk. Pada 2010-2014. Ia juga pernah menjajal perusahaan kereta api dengan posisi sebagai chief executive officer (CEO) di PT Bukitasam Transpacific Railways (BATR), dan CEO Rajawali Asia Resources.
Selanjutnya, pria yang hobi diving ini menjabat sebagai komisaris independen di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) pada 2011, dan komisaris independen di Indosat pada 2012.
Tak berhenti sampai di situ, peraih gelar S2 ilmu administrasi di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM), Jakarta, ini juga pernah didaulat sebagai wakil direktur PT PLN (Persero) sejak 2006. Selama di PT PLN (Persero), Rudiantara, suami Triana Rudiantara ini, ramai jadi perbincangan karena dedikasinya dalam mencari pendanaan proyek pembangkit listrik 10.000 Megawatt. Namun, setelah menuntaskan proyek tersebut, pada 2009, ia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Lima tahun berselang, pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, 60 tahun silam ini lalu ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika menggantikan Djoko Suyanto oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Kabinet Kerja, sejak 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019.
Selama bekerja di Kabinet Kerja, pengusaha yang gemar bermain mobile legend ini telah melahirkan dan mengembangkan sejumlah inovasi seperti, gerakan 1000 startup digital. Sebuah program pembinaan berkelanjutan selama 6 bulan dari pemerintah untuk masyarakat umum dalam membangun startup digital. Pendaftaran program ini telah dibuka hingga akhir tahun 2019. Beberapa alumni dari gerakan ini bahkan sudah mulai mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat dalam dunia bisnis seperti, lindungihutan.com, tumbasin.id, kopitani.id, dan gardapangan.org.
Selain itu, suami dari Triana Rudiantara ini juga berperan dalam pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), proyek palapa ring, peta jalan e-commerce, aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 4G, revisi UU Penyiaran, registrasi kartu SIM, peresmian jaringan 4G secara nasional, hingga pemblokiran aplikasi Tumblr, Telegram, dan Bigo yang sempat menjadi kontroversi.
Pendidikan:
S1 Statistika Universitas Padjajaran, Bandung (1984)
S2 Ilmu Administrasi IIPM, Jakarta (1988)
Karier:
GM Business Development, Indosat (1986)
Direktur PT. Telkomsel (1995)
COO PT. Telkomindo Primabhakti (1996)
Komisari Bank Pos (1998)
Direktur PT. XL Axiata Tbk (2005)
Wakil Direktur Utama PT. PLN (2008)
CEO PT. Bukitasam Transpacific Railways (BATR) (2010)
Komisaris PT. Indosat (2012)
Presiden Komisaris PT. Rukun Raharja (2014)
Menteri komunikasi dan Informatika (2014-2019)
Peran selama menjabat Menkominfo: Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Gerakan 1000 Startup Digital, Palapa Ring, Peta Jalan E-Commerce, Peresmian Jaringan 4G, Registrasi kartu SIM, aturan TKDN 4G, TV Digital di beberapa wilayah, mesin pengais konten (memfilter konten negatif bermuatan pornografi, radikalisme, hingga hoaks), dan sebagainya. []