Mansel - Ruas jalan Trans Papua Barat menghubungkan Manokwari Selatan hingga Teluk Bintuni, Papua Barat rusak parah.
Ruas jalan rusak persisnya di Kampung Mameh, Distrik Tahota, Kabupaten Manokwari Selatan, kurang lebih tiga kilometer.
Pantauan Tagar, jalan sangat sulit dilewati karena berlumpur, termasuk oleh kendaraan double gardan atau 4 WD sekalipun.
Warga di sana terpaksa berjalan kaki menggunakan sepotong kayu dan sandal untuk bisa melintas karena jalan sangat licin dan berlubang.
Saat dipantau, petugas dari Satuan Kerja JPN Wilayah IV Bintuni sedang berusaha memberesi jalan tersebut. Di sana tampak seorang wanita kesulitan berjalan, terpaksa menggendong anaknya dan seorang pria menggunakan motor KLX tidak bisa bergerak terjebak lumpur.
Kondisi jalan rusak di Kampung Mamey, Distrik Tahota, Manokwari Selatan, Papua Barat (Foto: Tagar/Edy Afasedanya)
Lukman Kaitan, warga setempat mengaku berjalan kaki sejauh lima kilometer mencari kendaraan lain akibat mobil yang dia tumpangi dari Kabupaten Teluk Bintuni ke Kabupaten Manokwari Selatan tak dapat melalui jalan berlumpur.
"Saya dari Jayapura datang untuk berlebaran bersama keluarga di Bintuni dan sekarang balik lagi. Saya baru turun. Saya pikir jalan sudah bagus ternyata jalan masih rusak. Kalau musim hujan jalan rusak parah, kalau panas pasti bagus," kata Lukman, Sabtu 8 Juni 2019.
Dia kemudian meminta pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan rusak tersebut. Karena berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian di sana.
Petrus Tandi Limbong seorang sopir warga Bintuni juga mengatakan harapannya, pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut. "Keinginan warga, agar pemerintah segera memperbaiki jalan rusak parah ini," ungkapnya.
Dia menyebut jalan rusak sudah setahun terakhir dan tidak pernah diperbaiki. "Kita harapkan pemerintah daerah mencari solusi secepatnya memperbaiki jalan rusak yang menghubungkan Mansel dan Teluk Bintuni," tukasnya.
Menurutnya, dengan kondisi jalan seperti itu mereka sebagai pengemudi kesulitan mengangkut penumpang dari Bintuni ke Manokwari Selatan dan sebaliknya.
Apalagi ketika musim hujan, bisa terjebak tiga sampai empat hari agar dapat melewati ruas jalan tersebut.
"Melintasi jalan itu lima jam, antara Manokwari Selatan-Bintuni. Pas hujan ya terpaksa bermalam, kalau tidak ada alat berat yang bantu tarik," tuturnya.
Kepala Satuan Kerja JPN Wilayah IV Bintuni, Benny mengatakan, jalan rusak tidak sampai lima kilometer. "Tinggal dua kilometer saja diperbaiki, makanya kita turunkan alat berat untuk memperbaiki jalan rusak tersebut," tuturnya. []
