Roy Suryo Menduga Microsleep Pemicu Kecelakaan Mobil Vanessa Angel

kemungkinan mobil melaju dengan kecepatan rata-rata di atas 150 km/jam.
Pakar Telematika, Roy Suryo. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Polisi menyebut kecelakaan maut yang menewaskan Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Ardiansyah pada Kamis, 4 November 2021 diduga terjadi karena pengemudi mengantuk.

Namun, pakar telematika Roy Suryo meragukan dugaan tersebut, ia lebih menyoroti kemungkinan microsleep.

"Kalau mengantuk, itu kecepatannya pelan," kata Roy saat ditemui usai pemakaman Vanessa Angel Bibi di Taman Makam Malaka, Jakarta Selatan, Jumat, 5 November 2021.

Menurut analisis yang dilakukannya dengan melihat Instagram Story Tubagus Joddy, driver Vanessa Angel, kemungkinan mobil melaju dengan kecepatan rata-rata di atas 150 km/jam.



Kalau mengantuk, itu kecepatannya pelan.



"Kalau saya hitung kecepatannya cukup tinggi 159 km per jam. Itu rata-rata. Bisa jadi suatu saat bisa lebih dari 170 atau 180,” ujarnya.

Menurut Roy, ada dua kemungkinan penyebab kecelakaan fatal tersebut. Pertama adalah fatigue yang memicu microsleep, yang ia sebut berbeda dengan mengantuk.

"Fatigue itu blank di tengah jalan karena yang namanya microsleep. Jadi tiba-tiba dia ‘eh' kaget gitu," jelas Roy.

Kemungkinan kedua, adalah distraksi yang terjadi karena mengemudi sambil menggunakan ponsel. karena Joddy sempat mengunggah Instagram Story sebelum kecelakaan itu terjadi. []


Baca Juga




Berita terkait
Kondisi Anak Vanessa Angel Membaik, Sudah Bisa Tertawa Riang
Kondisi Gala terlihat jauh lebih baik setelah dikunjungi oleh Fuji, adik Bibi Adriansyah.
IG Story Supir Vanessa Angel Mengemudi dengan Kecepatan 190 KM/Jam Hoax
IG Story Joddy sudah dihapus, namun sempat disimpan sejumlah netizen.
Polisi Butuh Waktu Sepekan Untuk Ungkap Penyebab Kecelakaan Vanessa Angel
Polisi menggunakan metode TAA untuk mengungkap penyebab kecelakaan ini.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya