Roda Kereta Api Kini Bisa Diproduksi di Dalam Negeri

Roda kereta api bakal bisa diproduksi dalam negeri. Untuk itu, Kemenperin akan menggandeng PT Barata Indonesia dalam memproduksi roda kereta
Ilustrasi kereta api. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan roda kereta api kini sudah bisa diproduksi di dalam negeri sehingga tidak perlu impor lagi. Untuk itu, Kemenperin melalui Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) akan segera menggandeng PT Barata Indonesia (Persero) untuk mengembangkan industri roda kereta api secara komersial di dalam negeri.

“Kami telah berhasil membuat protipe roda kereta api. Untuk pengembangan secara komersial, BBLM akan menggandeng PT Barata agar bisa memenuhi kebutuhan pasar roda kereta api di dalam negeri maupun ekspor,”ujar Kepala Balai Besar Logam dan Mesin Kemenperin Enuh Rosdeni dalam keterangan yang diperoleh Tagar, Rabu, 13 November 2019. PT Barata Indonesia (Persero) adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang Engineering, Procurement & Construction, Manufacturing, dan Foundry.

Menurutnya, Indonesia selama ini masih mengimpor seluruh kebutuhan roda kereta api. Sesuai dengan tugas BBLM adalah membantu menumbuhkan industri nasional. Untuk itu, dengan diproduksinya roda kereta api, BBLM bersama PT Barata dapat membantu pemerintah menghemat devisa, bahkan sebagian hasil produksi PT Barata diharapkan dapat diekspor ke luar negeri.

Enuh menambahkan, selain roda kereta api, BBLM juga memiliki produk unggulan lainnya, yakni nickel pig iron (NPI) yang bisa diolah untuk bahan baku industri baja dan industri pengecoran di dalam negeri. “Itu artinya hasil litbang BBLM bisa meningkatkan nilai tambah ekonomi, dengan mengolah bahan mentah (nikel) menjadi semi bahan baku untuk industri baja dan industri pengecoran sehingga kegiatan ini bisa menghemat devisa,” katanya dalam keterangan pers terkait 50th BBLM Berkarya.

Untuk mengembangkan kegiatan nilai tambah, BBLM juga mengembangkan beberapa proyek litbang. Antara lain bekerja sama dengan Politeknik Morowali untuk mengolah NIP serta membuat mini plant (protipe) di Riau, untuk menghasilkan green gasoline setara Pertamax dari bahan baku kepala sawit.[]

Berita terkait
Kemenperin Dorong Mobil Esemka Gunakan Komponen Lokal
Komponen dalam negeri saat ini dinilai mempu bersaing dengan komponen luar negeri.
Kemenperin Luncurkan Pendidikan Vokasi, Siswa SMK Kini Bisa Langsung Kerja
Perusahaan industri terlibat kerja sama terikat dengan SMK lewat program Pendidikan Vokasi.
Kemenperin Sebut Perlu Sinergi Untuk Majukan Industri
Kementerian Perindustrian menyebutkan memajukan industri nasional merupakan pekerjaan bersama sehingga perlu sinergi pemerintah dengan dunia usaha
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.