Riset Worldpanel: PDB Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Worldpanel mencatat Indonesia pertumbuhan pendapatan domestik bruto tertinggi di Asia Tenggara dengan kenaikan 5 persen.
Belanja di pasar

Jakarta, (Tagar 25/10/2017) - Pendapatan domestik bruto Indonesia tahun 2017 tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.

Demikian hasil riset yang disampaikan Kantar Worldpanel, perusahaan riset pasar global melalui kantor di Indonesia dalam rilis terbarunya bertajuk Spotlight of Indonesia 2017, Rabu (25/10).

Worldpanel mencatat Indonesia berhasil meraih pertumbuhan pendapatan domestik bruto tertinggi di Asia Tenggara dengan kenaikan 5 persen, meskipun masih di bawah target 5,3 persen.

"Progress ini didukung dengan inflasi dan nilai tukar yang stabil, kenaikan nilai ekspor, serta penurunan angka pengangguran," kata General Manager Kantar Worldpanel Indonesia, Venu Madhav, Rabu (25/10).

Kenaikan ini juga tercermin pada naiknya indeks kepercayaan konsumen. Kondisi ini, seiring dengan kenaikan harga yang terjadi secara simultan, telah mendorong laju pertumbuhan pendapatan industri fast moving consumer goods (FMCG), dimana Indonesia menunjukkan pertumbuhan tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara dengan kenaikan sebesar 8,3 persen dibandingkan tahun lalu.

FMCG dan bahan makanan segar masih menjadi pengeluaran terbesar bagi para rumah tangga di Indonesia. Namun, sebagian prioritas konsumen telah berubah, seperti peningkatan pengeluraran untuk tabungan dan investasi.

Konsumen memiliki kecenderungan untuk berhati-hati dalam mengatur pengeluarannya dengan lebih memilih produk paket hemat dalam format yang lebih besar, sehingga berimbas pada penurunan frekuensi belanja.

Menurut Venu Madhav, untuk memenangkan pangsa pasar Indonesia di penghujung tahun 2017 ini, para pelaku bisnis perlu membidik peluang yang tepat berdasarkan 6 tren esensial berikut: membangun relevansi produk terhadap tren kesehatan, kenyamanan, dan kebahagiaan; memperluas portofolio produk untuk mendukung setiap momen seiring dengan penurunan frekuensi belanja; peningkatan aspirasi masyarakat ekonomi kelas bawah.

Tiga lainnya meliputi: pertumbuhan kota sekunder; evolusi dari format yang berbeda untuk pasar modern; serta bangkitnya aktivitas belanja online. (Fet/Ant)

Berita terkait