Ribut Masalah Iuran, OJK Akan Memangkasnya

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terpilih Wimboh Santoso akan melakukan efisiensi di tubuh OJK untuk meningkatkan kinerja otoritas tersebut.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. (Foto: Ant/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, (Tagar 9/6/2017) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terpilih Wimboh Santoso akan melakukan efisiensi di tubuh OJK untuk meningkatkan kinerja otoritas tersebut. “Yang kaitannya dengan efisiensi pasti, itu langkah hari pertama akan ada efisiensi apa yang akan kita lakukan. Itu harus,” ujar Wimboh saat jumpa pers di Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (29/6).

Komisiris Utama Bank Mandiri tersebut akan mewujudkan efisiensi di segala bidang. Operasionalisasi OJK akan difokuskan pada prioritas tugas utamanya, yakni mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan.

“Hal-hal lain seperti kegiatan 'supporting' kita akan lebih terukur, bukan berarti dihilangkan sama sekali. Misalnya seminar. Karena mau tidak mau kita harus lakukan penghematan di segala bidang dan mengoptimalkan 'resources' sehingga biaya bisa ditekan,” kata Wimboh.

Sementara itu, terkait dengan rencana pengurangan jumlah iuran yang disetor industri keuangan ke OJK, Wimboh menilai hal tersebut perlu dikaji dalam kaitannya untuk pencapaian visi dan misi OJK itu sendiri. Ia tidak menutup kemungkinan pengurangan jumlah iuran tersebut bisa dilakukan oleh regulator.

“Ini kan ribut masalah iuran. Ini perlu berapa sih OJK yang ideal, yang bagus, dengan asumsi visi misi tercapai. Jangan sampai, wah aku visi misi tidak tercapai karena tidak dikasih biaya atau kurang. Kita dengan visi dan misi yang baru, tentunya juga perlu eksekusi dengan cara yang berbeda. Kita fokus pada prioritas, termasuk efisiensi tadi. Mudah-mudahan iuran bisa lebih murah,” ujar Wimboh. (yps/ant)

Berita terkait