Ribuan Unit Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM Diproduksi Maret 2021

Fatkhuri mengatakan alat deteksi virus Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta akan diproduksi sebanyak 10.000 unit.
Pegawai PT KAI mencoba alat deteksi Covid-19 GeNose C19. KAI berminat membeli alat itu dan akan digunakan di stasiun kereta api. (Foto: Tagar/Istimewa)

Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik, Fatkhuri mengatakan alat deteksi virus Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta akan diproduksi sebanyak 10.000 unit pada bulan Maret 2021 mendatang.

Dia menyampaikan bahwa alat deteksi Covid-19 yang dikenal dengan sebutan GeNose, direncanakan akan diproduksi dalam jumlah yang sangat besar, yaitu sebesar 10.000 unit di bulan Maret 2021.

Sementara memang belum diberlakukan untuk kepentingan test pribadi, ini yang perlu menjadi catatan, jadi GeNose ini prioritasnya saat ini untuk tempat-tempat keramaian

"Info yang beredar GeNose akan diproduksi dalam jumlah yang sangat besar pada bulan Maret, yakni sebanyak 10.000 unit. Jika rencana ini benar, maka akan bisa untuk mengetes 1,2 juta orang per hari," kata Fatkhuri saat dihubungi Tagar, Selasa, 25 Januari 2021.

Dosen UPN Veteran Jakarta ini mengaku mendukung kehadiran GeNose, yang merupakan sebuah karya anak bangsa sebagai alat deteksi virus Covid-19.

"Saya menyambut dengan kehadiran GeNose sebagai alat deteksi Covid-19 ini, patut kita support," ujarnya.

Menurutnya, GeNose merupakan alat deteksi yang lebih nyaman dan memiliki harga relatif terjangkau dibandingkan dengan alat deteksi yang lainnya.

Dengan harga Rp 15.000, alat ini sudah dapat diperoleh. Namun, Fatkhuri mengatakan bahwa saat ini GeNose baru diprioritaskan untuk di tempat umum saja.

"Sementara memang belum diberlakukan untuk kepentingan test pribadi, ini yang perlu menjadi catatan, jadi GeNose ini prioritasnya saat ini untuk tempat-tempat keramaian, seperti Stasiun, bandara, dan obyek-obyek keramaian lain termasuk tentunya rumah sakit," ucap Fatkhuri.

Sebelumnya, UGM menciptakan teknologi pendektsi Covid-19. Alat yang diberi nama GeNose itu sudah diserahkan kepada Kementerian Riset dan Teknologi pada Kamis, 24 September lalu.

Peneliti GeNose lain, Dian Kesumapramudya Nurputra, menerangkang GeNose bekerja dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas melalui embusan nafas ke dalam kantong khusus. 

Kemudian diidentifikasi melalui sensor yang datanya lalu diolah dengan instrumen bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence). [](Magang/Amira Salsabila Aprilia)

Berita terkait
RI Bikin Alat Deteksi Covid GeNose, Menko Luhut Bangga
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan mengatakan, alat deteksi Covid-19 GeNose yang merupakan buatan anak bangsa membuat dirinya merasa bangga.
GeNose C19 UGM Banjir Pesanan, Ganjar Siap Bantu Modal
Alat deteksi Covid-19 GeNose buatan UGM banjir pesanan. Ganjar Pranowo menyatakan siap galang dana untuk bantu modal pengembangan alat itu.
GeNose C19 & CePAD, Menko PMK Harap Bisa Diproduksi Masif
Muhadjir Effendy harap GeNose C19 dan CePAD bisa diproduksi masif.