Ribuan Surat Suara Hilang, Ini Penjelasan Ketua KPU Jabar dan Gubernur

Ribuan surat suara hilang, ini penjelasan Ketua KPU Jabar dan gubernur. "Sudah diantisipasi KPU, ada 2.600 surat suara hilang, kami sudah minta Polda menyelidikinya," kata Iriawan.
Ketua KPU Jawa Barat (Jabar) Yayat Hidayat beserta PJ Gubernur Mochamad Iriawan saat berkunjung ke Rutan Kebonwaru Bandung memantau jalannya pemungutan surat suara di TPS Khusus, Rabu (27/6/2018). (Foto: Tagar/ Erian Sandri)

Bandung, (Tagar 27/6/2018) - Pemilihan kepala daerah secara serentak di Indonesia, Rabu (27/6), dilaksanakan di sejumlah daerah yang relatif berlangsung secara damai.

Meski demikian beberapa permasalahan teknis terjadi di Jawa Barat. Ribuan surat suara di Kabupaten Cirebon dinyatakan hilang. Bukan hanya itu, di wilayah Kabupaten Bandung Barat juga ratusan surat suara rusak (basah).

Hal tersebut dibenarkan Ketua KPU Jawa Barat (Jabar) Yayat Hidayat. Menurutnya, permasalahan itu tidak mempengaruhi pemungutan suara di kedua daerah tersebut. Pasalnya, menurut Yayat, pihak KPU telah melakukan langkah antisipasi atas segala kemungkinan pada saat berlangsungnya pemilu.

Meski demikian, Yayat belum bisa mengungkapkan penyebab hilangnya ribuan surat suara tersebut serta ratusan surat suara yang rusak di Kabupaten Bandung Barat.

"Setiap pemilu pasti ada surat suara cadangan, nggak-nggak (tidak mengganggu jalannya pencoblosan) karena begitu saya dengar kabar itu, langsung saya bilang, gunakan surat suara cadangan," tegas Yayat.

Senada dengan Ketua KPU Jawa Barat, Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan juga membenarkan adanya 2.600 surat suara hilang. Menurut Iriawan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

"Sudah diantisipasi KPU setempat, ada 2.600 surat suara hilang, kami sudah minta Polda menyelidikinya," jelas M Iriawan, di Rutan Kebonwaru Bandung, Rabu (27/6).

Iriawan menambahkan, pihak Pemprov Jabar akan terus memantau situasi perkembangan pilkada serentak di Jabar, mulai dari pencoblosan hingga penghitungan resmi nanti.

"Situasinya terus kita pantau, dari pagi, tadi jam 12, dan proses penghitungannya," kata Iriawan. (rian)

Berita terkait
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan