Jakarta - Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas, bersiap memulai bisnisnya kembali pada 21 Desember, dengan ribuan karyawan akan kembali bekerja sebelum masa liburan Natal. Lebih dari 10.000 karyawan Qantas akan kembali bekerja pada 21 Desember 2021.
Pembukaan perbatasan negara bagian New South Wales (NSW) pada 1 November 2021 .akan menjadi momentum bagi Qantas, dengan membuka rute penerbangan internasional. Rute domestik juga dibuka kembali sejalan dengan pembukaan perbatasan tiap negara bagian.
Sejumlah rute penerbangan internasional Qantas dibuka lebih awal. Sejumlah destinasi yang akan dilayani selain London adalah New Delhi, Singapura, Fiji, Johannesburg, Bangkok dan Phuket.
Pesawat komersial milik maskapai penerbangan Australia, Qantas, di landasan bandara Melbourne International di Melbourne, Australia, 6 November 2018. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Phil Noble/File Photo)
Direktur Utama Qantas, Alan Joyce, menjelaskan Qantas Dreamliner akan berangkat dari Sydney ke Darwin untuk kemudian melanjutkan ke London pada 1 November 2021.
Penerbangan ini akan menjadi penerbangan jarak jauh pertama yang dilakukan Qantas sejak terhenti layanannya pada bulan Maret 2020.
"20 bulan terakhir barangkali merupakan periode paling kelam dalam 100 tahun sejarah Qantas," ujarnya.
PM Australia Prime Minister Scott Morrison. (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP).
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, dalam kesempatan yang sama menjelaskan pencapaian tingkat vaksinasi penuh di atas 70% yang dicapai kemarin, menunjukkan negaranya "siap untuk take off".
"Rencana nasional dimaksudkan untuk membuka kembali Australia dengan aman dan hal itulah yang kita saksikan hari ini," katanya.
Penerbangan internasional untuk sementara masih akan dibatasi hanya bagi warga negara dan penduduk tetap beserta keluarga inti mereka.
Namun PM Morrison menambahkan perjalanan internasional akan dibuka bagi kelompok masyarakat lainnya, yaitu pelajar internasional dan kalangan bisnis, kemudian disusul oleh pekerja migran terampil dan turis mancanegara.
"Saya sangat yakin karena cara kita mempersiapkan semua ini, maka sangat mungkin semua itu bisa direalisasikan paling lambat akhir tahun," jelasnya.
Ribuan karyawan kembali bekerja. Sebanyak enam ribu karyawan Qantas yang bertugas di bagian penerbangan internasional telah dirumahkan, bersama dengan 5.000 karyawan penerbangan domestik.
Direktur Utama Qantas, Alan Joyce, mengumumkan maskapai penerbangan nasional Australia akan membuka kembali rute internasional dalam beberapa hari mendatang (Foto: abc.net.au/indonesian)
Menurut Alan Joyce, para karyawan domestik ini juga akan segera dipekerjakan kembali begitu penerbangan antarnegara bagian telah dibuka.
Larangan penerbangan antar negara bagian akan dihapuskan sejalan dengan pelonggaran di tiap-tiap negara bagian.
Qantas terus dikritik selama pandemi Covid-19 terkait dengan keputusan merumahkan karyawannya, padahal perusahaan milik negara ini menerima tunjangan gaji agar bisa mempertahankan karyawannya.
Pada awal pekan ini, Qantas juga digugat ke pengadilan karena memberhentikan seorang pekerja pada awal masa pandemi.
Karyawan tersebut diduga memerintahkan staf lainnya untuk menghentikan pekerjaan mereka karena pertimbangan "tidak aman untuk bekerja" saat membersihkan pesawat tanpa alat pelindung diri (APD).
Qantas berdalih bahwa pihaknya telah menyiapkan kebutuhan APD untuk karyawannya (Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim)/abc.net.au/indonesian. []
Penerbangan Misterius Qantas Sokong Pariwisata Australia
Qantas Mulai Penerbangan Internasional Akhir Oktober 2021
Qantas Ingin Paspor Vaksiniasi Bagi Pelancong Internasional
Qantas Buka Penerbangan Terpanjang di Dunia