RI Setop Ekspor Timah, Ternyata Ini Alasannya

Jokowi menuturkan langkah menyetop ekspor bahan mentah terbukti memberi lebih banyak benefit.
Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat meninjau pabrik aspal PT Wika Bitumen, Buton, Sultra, 27 September 2022. (Foto: setkab.go.id/BPMI Setpres/Laily Rachev)

TAGAR.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa akan menyetop ekspor timah dan tembaga. Sebelumnya, kebijakan ini sudah diterapkan untuk komoditas nikel.

"Kita setop lagi (ekspor) timah, tembaga, kita setop lagi lagi bahan- bahan mentah yang kita ekspor mentahan," kata Presiden Jokowi dikutip Jumat, 30 September 2022.

Jokowi menuturkan langkah menyetop ekspor bahan mentah terbukti memberi lebih banyak benefit.

Misalnya, hasil ekspor timah dalam bentuk mentah hanya menghasilkan USD 1,1 miliar atau sekitar Rp15 triliun.

Namun ketika ekspor bahan mentah dihentikan, pendapatannya berlipat ganda.

"Nikel duku kita setop ramai orang datang ke sama, semua menyampaikan, pak hari-hari pak nanti ekspor anjlok. Nikel setiap tahun pada saat ekspor mentah kira-kira 4 tahun lalu hanya USD1,1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun. Begitu kita hentikan, coba cek tahun 2021, USD20,9 miliar. Meloncat dari USD1,1 miliar ke USD20,9 miliar," tutur mantan wali kota Solo itu.

Oleh karena itu Jokowi terus mendorong adanya program hilirisasi.

Dia berpesan agar Indonesia tidak terus-menerus menjual komoditas dalam bentuk mentah.

Jokowi memberi contoh perkembangan yang terjadi di Maluku Utara. Perekonomian di daerah tersebut meningkat 27% setelah berhenti mengekspor komoditas dalam bentuk mentah.

"Karena saya kemarin baru saja dari Maluku Utara. Saya cek berapa pertumbuhan ekonomi di sana, 27%. Dari mana ini, saya cek di BI, Pemda, bisa 27% ini dari mana? Saya awalnya nggak percaya, tapi oh bener dulu ekspor hanya raw. Sekarang ada industri smelter di sana," tutur Jokowi.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Jepang Larang Ekspor Barang Terkait Senjata Kimia ke Rusia
Jepang menyatakan keprihatinan mendalam tentang kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir terhadap Ukraina
Presiden Jokowi Minta ke Putin Jaminan Keamanan Jalur Ekspor Pangan Ukraina
Kepala Negara tegaskan dukungan terhadap upaya PBB untuk mereintegrasi komoditas pangan Rusia dan Ukraina ke dalam rantai pasok global
Nilai Ekspor Indonesia pada Mei 2022 Turun 21,29 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Mei 2022 turun 21,29 persen dibandingkan bulan sebelumnya
0
RI Setop Ekspor Timah, Ternyata Ini Alasannya
Jokowi menuturkan langkah menyetop ekspor bahan mentah terbukti memberi lebih banyak benefit.