RI - Korsel Perkuat Investasi Industri untuk Pulihkan Ekonomi

Indonesia dan Korea Selatan perkuat kerja sama untuk memulihkan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Tagar/Dok. Kementerian Perindustrian)

Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia dan Korea Selatan terus bekerja sama untuk memulihkan kembali perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19. Terlebih, kedua negara telah menjadi mitra strategis dalam mengembangkan sektor manufaktur.

"Selama bertahun-tahun, Indonesia dan Korea secara kontinyu memperkuat hubungan ekonominya," kata Agus dalam sambutan secara virtual pada acara Segye ASEAN Forum 2020, Selasa, 27 Oktober 2020.

Merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia karena dipercaya sebagai rumah bagi perusahaan-perusahaan terkemuka untuk makin berkembang di masa depan.

Baca juga: Risiko Utang Luar Negeri RI yang Kian Meningkat

Dalam upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, kata Agus, diharapkan sinergi Indonesia-Korea Selatan semakin diperkuat. 

"Melalui Segye ASEAN Forum 2020 ini, kami yakin kedua negara dapat ebih meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang bisnis dan sektor industri," ucapnya.

Pada tahun 2019, perdagangan dua arah antara Indonesia dan Korea Selatan mencapai USD 15,6 miliar. Komoditas yang diekspor oleh Indonesia sendiri ke Korea Selatan, seperti besi dan baja, kayu dan barang dari kayu, mesin dan peralatan listrik, serta barang jadi dan aksesoris pakaian.

Agus menjelaskan, beberapa investor besar dari Korea Selatan, seperti Samsung dan Posco sudah menanamkan modalnya di Indonesia. Upaya ini dinilai akan turut memperdalam struktur manufaktur di dalam negeri yang berujung pada peningkatan daya saing.

Sementara, untuk beberapa investor lainnya juga tengah mempertimbangkan Indonesia menjadi negara tujuan utama dalam perluasan usahanya. Adapun beberapa investor tersebut, seperti Hyundai, Lotte Chemical, dan LG Chemical.

"Merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia karena dipercaya sebagai rumah bagi perusahaan-perusahaan terkemuka untuk makin berkembang di masa depan," ujar Agus.

Untuk membuka jalan masuk bagi para investor selama pandmei, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengeluarkan kebijakan strategis dalam mendukung kegiatan industri agar bisa terus berlangsung. Menjalankan protokol kesehatan secara ketat menjadi salah satu upaya tersebut.

"Hal ini sesuai protokol kesehatan yang direkomendasikan WHO, sehingga dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat," tutur Agus.

Kata dia, salah satu kebijakan tersebut yakni penerbitan Izin Operasional Mobilitas dan Kegiatan Industri (IOMKI). Bahkan, beberapa bulan terakhir ini membantu perekonomian tanah air.

"Sehingga diharapkan dapat rebound. Bahkan, kebijakan ini akan memastikan industri manufaktur tetap kompetitif di tengah pandemi Covid-19," kata Agus.

Di sisi lain, kata Agus, Kemenperin sudah mengusulkan berbagai stimulus untuk membuat gairah sektor industri di Indonesia kembali bangkit, khususnya yang terdampak pandemi Covid-19. Stimulus tersebut termasuk pelonggaran pajak impor, pajak penghasilan, restitusi pajak pertambahan nilai, serta tunjangan pajak penghasilan bagi perusahaan perseorangan.

"Kami sangat menyambut investasi di berbagai sektor industri. Khususnya industri substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri padat karya, dan industri produk berbasis teknologi tinggi," ujarnya.

Untuk itu, Kemenperin turut mengapresiasi terhadap keterlibatan perusahaan farmasi Indonesia dan Korea Selatan dalam pengembangan vaksin Covid-19 yang menunjukkan kemajuan luar biasa. "Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya membantu kedua negara dalam memerangi Covid-19, tetapi juga menciptakan kerja sama yang lebih kuat di masa depan," tutur Agus.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Dody Widodo mengutarakan, sejauh ini Indonesia mempunyai 114 kawasan industri. Adapun rencana untuk mengembangkan sebanyak 27 kawasan industri baru hingga akhir tahun 2024.

"Kami menyambut baik perusahaan Korea yang tertarik untuk mengembangkan kawasan industri di Indonesia seperti yang telah dilakukan oleh perusahaan dari negara lain," katanya.

Baca juga: Kemenhub Dorong Pemulihan Ekonomi Sektor Transportasi

Untuk menarik investor, kata Dody, pemerintah sudah memberikan berbagai insentif fiskal, seperti tax holiday, tax allowance, dan super tax deduction. "Pajak super hingga 300% ini untuk yang terlibat dalam kegiatan R&D, sedangkan pajak sebesar 200% untuk perusahaan yang turut terlibat dalam pengembangan vokasi," ucapnya.

Dodi menegaskan, Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas kebijakannya, termasuk mengenai untuk mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan dan mendukung investasi. Terlebih, Indonesia mempunyai posisi strategis sebagai pemimpin ekonomi ASEAN.

"Sebagai salah satu tujuan investasi dunia, Indonesia semakin dekat menjadi hub manufaktur ASEAN. Kami sedang bergerak untuk menjadikan salah satu basis produksi kawasan bagi produsen global," ujar Dody. []

Berita terkait
UU Cipta Kerja Bukan Solusi Utama Dongkrak Ekonomi
Peneliti Indef Bhima Yudhistira menilai UU Cipta Kerja bukanlah solusi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Catatan Positif Pertumbuhan Ekonomi Setahun Jokowi-Ma'ruf
Masih ada beberapa catatan positif mengenai pertumbuhan ekonomi dalam satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres, Maruf Amin.
Kemenhub Dorong Pemulihan Ekonomi Sektor Transportasi
Kemenhub berupaya mendorong pemulihan ekonomi terdampak covid, khususnya pemulihan di sektor transportasi.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.