Padang - Sebanyak 172 tim dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat resmi mengikuti turnamen sepak bola bertajuk Minangkabau Cup edisi III tahun 2020. Peresmian dimulainya kompetisi yang akan berakhir pada Agustus 2020 tersebut dilaksanakan Rabu 11 Maret 2020.
Turnamen yang memberi kesempatan kepada pemain muda mendapatkan jam terbang pertandingan memang tidak banyak. Dan hal yang luar biasa bila sepak bola di Sumatera Barat berusaha untuk konsisten menggelar Minangkabau Cup dan tahun ini sudah memasuki edisi ketiga.
Bukan perkara mudah menjaga komitmen mengembangkan turnamen yang memberi kesempatan pemain muda bermain. Pasalnya, mereka memang butuh lebih banyak pertandingan karena sudah menguasai teknik dan taktik serta strategi. Ini menjadi persiapan bagi pemain muda sebelum memasuki sepak bola profesional dengan bergabung di klub Liga 1, Liga 2 maupun Liga 3.
Minangkabau Cup edisi ketiga pada tahun ini adalah jawaban kami menjaga komitmen mewadahi ajang yang kompetitif bagi pesepak bola usia muda di seluruh pelosok Sumatera Barat
Minimnya turnamen bagi pemain muda pernah dikeluhkan pelatih akademi atau diklat. Dengan bergulirnya Minangkabau Cup III setidaknya mereka mendapat kesempatan bermain.
"Minangkabau Cup edisi ketiga pada tahun ini adalah jawaban kami menjaga komitmen mewadahi ajang yang kompetitif bagi pesepak bola usia muda di seluruh pelosok Sumatera Barat," kata Ketua Panitia Pelaksana Tria Ola Suprajeni di Padang, Rabu 11 Maret 2020.
Tria mengaku sempat ragu untuk melanjutkan kompetisi penghasil pesepak bola asal Sumbar itu. Pasalnya Sumbar kembali gagal mengirimkan wakil dari cabang sepak bola ke PON 2020 di Papua. Di ajang pra kualifikasi, yakni Porwil X Sumatera 2019 di Bengkulu, Sumbar terhenti di play-off melawan Sumatera Utara.
"Padahal kompetisi ini sudah menghasilkan banyak pemain yang berlaga di liga Indonesia. Mereka bermain di Liga 1 sampai Liga 3. Meski gagal ke PON, namun kami tetap akan mempertahankan turnamen ini sebagai ajang pembibitan," ucap dia.
Turnamen diikuti 172 tim dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Ada batasan usia sehingga pemain yang memperkuat tim benar-benar masih muda. Tim hanya diizinkan memasukkan 3 peman senior ke skuat.
Menurut dia turnamen seperti Minangkabau Cup (MkC) membuka peluang pemain muda melanjutkan karier ke jenjang profesional. Turnamen itu menjadi etalase pemain yang bakal dilirik talent scouting klub.
"Mereka mencicipi MkC dan menemukan pintu karier masing-masing. Setidaknya MkC turut serta memberikan ruang seluas-luasnya kepada pemain muda. Mereka yang kemudian dilirik klub-klub kontestan kompetisi resmi PSSI, apakah itu Liga 1 atau Liga 2," tuturnya.
Jebolan Turnamen Cepat Gabung ke Klub Profesional
Menurut Tria tak sedikit jebolan MkC yang kemudian tak menemui hambatan bergabung dengan klub-klub profesional. Tercatat nama-nama seperti Ronaldo Eko Julianto (Kalteng Putra FC), Ulul Azmi (Borneo FC), Genta Alparedo (SPFC), Yoga Noviandre (SPFC), Dadang Tri Sismon (AS Tiga Naga) merupakan pemain lokal yang kemudian beredar di kompetisi sepak bola profesional Indonesia.
Sejak perdana bergulir di tahun 2016. Kecamatan Koto Tangah Kota Padang mengoleksi dua gelar juara beruntun, edisi perdana, Irman Gusman Cup (IGC) 2016, dan kedua Minangkabau Cup I-2017.
Di musim 2018/2019, Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto merebut mahkota juara. Di partai final, Talawi menundukkan Kecamatan Guguk Kabupaten Limapuluh Kota dengan skor 2-0 di Stadion H. Agus Salim, Padang, Sabtu, 23 Maret 2019 .
"Sekitar 5.000 pemain dan 1.200 ofisial akan kembali terlibat dalam 300-an pertandingan selama 6 bulan kedepan. Saya berharap turnamen ini makin kompetitif," kata Yulius Dede, Direktur Turnamen MkC III, menerangkan. []
