Remaja di Eropa Berjuang Hadapi Dampak Pandemi Covid-19

Kesehatan mental remaja Eropa terganggu akibat pandemi Covid-19, mereka berjuang menghadapi kondisi yang mereka hadapi saat ini
Ilustrasi: Banyak remaja di seluruh dunia berjuang mengatasi pandemi virus corona (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Pandemi virus corona (Covi-19) berdampak pada kesehatan mental yang diderita banyak orang. Di Belgia, misalnya, remaja yang tinggal di fasilitas perawatan psikiatri bercerita kepada DW tentang perjuangan mereka menghadapi kondisi saat ini. Rosie Birchard melaporkannya untuk dw.com/id.

Terletak di kota Braine l'Alleud, Belgia, terdapat bangsal rumah sakit tempat remaja yang mengalami gangguan mental akut datang untuk mendapatkan perawatan dan dukungan psikologis.

"Covid-19 adalah 'sesuatu yang ekstra' yang membuat saya agak kelelahan," kata Alexandra (bukan nama sebenarnya), berusia 17 tahun, yang menetap di bangsal perawatan sejak Februari lalu.

"(Kondisi) itu sangat membuat stres karena ayah saya berisiko tinggi terinfeksi, jadi saya harus diisolasi dari keluarga," katanya kepada DW. "Saya harus makan sendiri, tinggal sendiri, saya tidak bisa memeluk orang tua saya .… Rasanya sangat sepi dan saya merasa terputus dari dunia."

1. Fasilitas Perawatan Mental Remaja di Belgia

Tidak hanya Alexandra yang berjuang menghadapi virus corona. Sejak awal tahun 2021, permintaan masuk ke unit psikiatri telah melonjak. "Semua unit lain di Belgia juga penuh," kata Direktur Lingkungan Sophie Maes.

"Mereka tidak bisa menerima pasien baru, tapi permintaan baru terus membanjir."

"Bagaimana Anda memilih antara anak berusia 15 tahun yang ingin bunuh diri dan yang berusia 16 tahun yang ingin bunuh diri? Itu adalah pilihan yang mustahil," katanya sambil menggelengkan kepalanya.

Dr Maes mengatakan banyak remaja yang saat ini mencari bantuan untuk mengelola emosi mereka dalam keadaan normal. Namun, setelah setahun tidak pergi bersekolah, putus asa, berulang kali harapannya pupus, dan kelangkaan interaksi sosial, mereka tidak bisa lagi bertahan.

infografisInfografis gejala pada gangguan kesehatan mental remaja (Foto: dw.com/id)

"Kami memberi tahu mereka: Anda tidak sakit, Anda tidak dalam bahaya, tetapi Anda berbahaya bagi orang lain sehingga Anda harus berkorban untuk melindungi orang yang Anda cintai .... Semua ini bisa menjadi kombinasi yang benar-benar beracun," tambahnya.

2. Remaja di Eropa Sedang Berjuang

Jana Hainsworth, Sekretaris Jenderal Hak Anak Eurochild, mengatakan kondisi ini tidak hanya terjadi di Belgia. Organisasinya yang mewakili penyedia layanan anak-anak dan kelompok hak asasi di 35 negara Eropa telah "memberi peringatan" atas dampak Covid-19 pada kesehatan mental orang di bawah usia 18 tahun di seluruh benua.

Pada bulan lalu, Eurochild menerbitkan penelitian yang menunjukkan bahwa di antara 10 ribu anak yang disurvei di Uni Eropa dan sekitarnya, satu dari lima anak merasa tidak bahagia sepanjang waktu atau sebagian besar waktu.

Sementara itu, para peneliti yang berbasis di Hamburg telah menemukan bahwa persentase anak-anak dan remaja Jerman yang mengalami masalah kesehatan mental meningkat dari 10% sebelum pandemi menjadi 18% pada pertengahan tahun 2020.

wakil presidenWakil Presiden Komisi Uni Eropa, Dubravka Suica, mempresentasikan strategi Uni Eropa terkait pemenuhan hak-hak anak (Foto: dw.com/id)

Hainsworth menginformasikan kepada DW bahwa pemerintah seharusnya lebih banyak mendengarkan remaja sejak awal krisis. "Ada tindakan yang tidak proporsional yang berdampak pada kehidupan anak-anak sehari-hari, sehingga bekas luka dari hal ini akan terasa lama sekali. Saya kira itu adalah kesalahan penilaian," katanya.

3. Strategi Uni Eropa Terkait Pemenuhan Hak-hak Anak

Pekan lalu, Komisi Eropa mempresentasikan strategi pertama di seluruh Uni Eropa tentang pemenuhan hak-hak anak. Mereka menjanjikan dukungan psiko-sosial yang dapat dengan mudah diakses dan membangun platform partisipasi anak-anak Uni Eropa yang baru.

Komisaris Hak Sosial Uni Eropa Nicolas Schmit mengatakan bahwa ketidaksetaraan yang ada di antara orang-orang di bawah 18 tahun telah memburuk selama setahun terakhir.

lsm telahLSM telah memberikan peringatan atas dampak pandemi yang menimpa remaja di seluruh Eropa (Foto: dw.com/id)

"Kita perlu memutus siklus berbahaya ini dan memastikan bahwa anak-anak yang membutuhkan dukungan memiliki akses ke makanan yang sehat, pendidikan, perawatan kesehatan, dan perumahan yang layak, apa pun latar belakang mereka. Komisi siap mendukung negara-negara anggota dengan cara apa pun yang dapat mereka lakukan," katanya.

Beberapa dari dukungan itu datang dalam bentuk Dana Sosial Eropa Plus, yang mendanai proyek-proyek yang berfokus pada inklusi sosial dan memerangi kemiskinan. (ha/pkp)/dw.com/id. []

* Jika Anda mengalami ketegangan emosional atau pikiran untuk bunuh diri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Anda dapat menemukan informasi tentang mendapatkan bantuan semacam itu, di mana pun Anda tinggal di dunia, di situs web ini: https://www.befrienders.org/

Berita terkait
Dampak Pandemi Lebih Buruk Pada Perempuan Dibanding Pria
Dampak pandemi virus corona (Covid-19) di seluruh dunia lebih buruk terhadap perempuan jika dibandingkan dengan pria
Dampak Dramatis Pandemi Terhadap Anak dan Remaja di Jerman
TK dan sekolah ditutup membuat anak dan remaja tidak bisa bermain dengan teman atau olahraga merupakan dampak pandemi virus corona
0
PKS Akan Ajukan Uji Materi PT 20%, Ridwan Darmawan: Pasti Ditolak MK
Praktisi Hukum Ridwan Darmawan mengatakan bahwa haqqul yaqiin gugatan tersebut akan di tolak oleh Mahkamah Konstitusi.