Reaksi Jokowi Usai Mendengar Deklarasi KAMI

Kabar deklarasi KAMI di bilangan Fatmawati Jakarta Selatan telah sampai ke telinga Presiden Jokowi. Bagaimana tanggapannya?
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan arahan rancangan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021 dalam konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 28 Juli 2020. (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Jakarta - Presiden Jokowi telah mendengarkan kabar deklarasi Komite Aksi Menyelamatkan Indonesia. Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian, Jokowi menanggapi deklarasi yang dihadiri sejumlah tokoh nasional itu wajar.

"Presiden sudah mendengar, (deklarasi) ini dipublikasikan di mana-mana, tapi Presiden biasa-biasa saja," kata Donny Gahral Adian ketika dihubungi Tagar, Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020.

Menurut Istana, kehadiran kelompok yang bersikap kritis kepada pemerintah lumrah dalam negara demokrasi seperti Indonesia. Bahkan pemerintah Jokowi mengapresiasi segala bentuk kritik dan masukan dari masyarakat.

"Tapi semua itu harus diletakkan dalam koridor konstitusi, artinya tetap dalam semangat demokrasi," ujar Donny.

Deklarasi satu hal, solusi hal lain

Pada Minggu, 2 Agustus 2020 mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh lainnya mendeklarasikan KAMI di bilangan Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Turut hadir dalam deklarasi di antaranya bekas Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, akademisi Rocky Gerung, mantan Komisaris Utama PT. Pelindo Refly Harun.

Baca juga:Soal KAMI, Pernusa: Pagar Betis Keluarga Cendana

Baca juga:Menakar Motif Din Syamsuddin Deklarasikan KAMI

Menurut Din, Komite merupakan gerakan moral yang dilakukan oleh berbagai elemen bangsa. Tokoh yang tergabung di dalam Komite berasal dari berbagai latar agama, suku, kepentingan politik. "Kita bersama-sama sebagai gerakan moral untuk menyelamatkan bangsa," katanya.

Komite menyoroti arah pembangunan Pemerintahan Jokowi yang mereka sebut telah melenceng dari cita-cita bangsa. Refly Harun mengingatkan tujuan pembangunan ialah mewujudkan tujuan nasional seperti menyejahterakan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Bukan hanya untuk kemakmuran atau kesejahteraan segelintir orang saja," kata Refly menyindir pemerintah ketika berkomentar soal deklarasi KAMI dalam akun Youtube-nya.

Tapi Donny menegaskan pemerintahan Jokowi telah berupaya bekerja yang terbaik bagi masyarakat. Dalam menghadapi dampak krisis Covid-19, contohnya, ia bilang, pemerintah telah menyalurkan lebih dari 600 triliun rupiah untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi.

"Tapi bilamana ada yang ingin memberikan masukan, silahkan saja ini demokrasi dan semua pihak berhak untuk berpendapat tentang kebijakan pemerintah," ujarnya.

Meski demikian, Istana meminta kritik yang spesifik dan berdasarkan data. Jangan sampai, kata Donny, KAMI menyampaikan kritik atas dasar asumsi atau informasi palsu yang pada akhirnya justru menambah masalah, bukan menyelamatkan bangsa.  

"Solusi paling penting karena dekalarsi saja tak cukup," kata Tenaga Ahli Utama KSP ini.[]

Berita terkait
Ada WNI di Rumah Sakit Beirut Dekat Titik Ledakan
Ketika ledakan mengguncang Ibu Kota Lebanon pada sore hari kemarin, seorang WNI dilaporkan berada di rumah sakit Beirut dekat pusat ledakan.
Bara JP Ingatkan Pemerintah Soal Krisis Ekonomi 2020
Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) mengingatkan pemerintahan soal potensi krisis ekonomi tahun ini akibat pandemi Covid-19
Terbelenggu Aturan, Jokowi: Semua Harus Kita Rombak
Jokowi ingin Indonesia menjadi pemenang dalam merebut kesempatan di balik terpuruknya ekonomi dunia. Caranya, kata dia, kerja cepat.
0
Fitur Message Reaction WhatsApp, Kini Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
Ya, di dalam fitur WhatsApp Reaction ini ada 6 emoji yang bisa Anda manfaatkan untuk memberikan tanggapan pada sebuah obrolan.