RDP DPR dengan Kementan, Realokasi Anggaran dan Komitmen Kinerja Kementan

Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen akan meningkatkan kinerjanya dalam meningkatkan produksi berbagai komoditas pangan.
Smart Green House Kementerian Pertanian. (Foto:Tagar/Kementan)

TAGAR.id, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen akan meningkatkan kinerjanya dalam meningkatkan produksi berbagai komoditas pangan, meski sebagaian anggrannya harus direalokasikan kembali. Hal ini disampaikan Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Selasa, 5 Maret 2022.

"Kami sampaikan terimakasih atas arahan dan petunjuk serta masukan yang sangat kondusif dari pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI. Kami mohon maaf atas apa yang tidak berkenan, tapi ke depan kami akan memperbaiki dan meningkatkan kinerja kami," ujarnya.

Sebagai informasi, dalam rapat RDP ini Komisi IV memberikan banyak catatan realokasi anggran untuk semua direktorat jenderal dan Badan-badan yang ada. Salah satunya adalah realokasi anggaran sebesar Rp 10 miliar dari kegiatan pemberdayaan petani milenial BPPSDMP menjadi kegiatan pengembagan UPPO pada Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.

Dengan demikian, anggaran di sekretaris jenderal tahun 2022 sebesar Rp 1,5 triliun, inspektorat jenderal Rp 97 miliar, direktorat jenderal tanaman pangan Rp 2,2 triliun, direktorat jenderal hortikultura Rp 1,1 triliun, ditjen PKH Rp 1,6 triliun, ditjen perkebunan Rp 1,1 triliun, ditjen PSP 2,9 triliun, balitbangtan Rp 1,1 triliun, BPPSDMP 1 triliun, badan karantina Rp 1,7 triliun dan BKP Kementan Rp 321 miliar.


Kementan Terus Upayakan Perbaharuan Data Produksi dan Lahan

Disisi lain, kata Kasdi, Kementan terus mengupayakan pembaharuan data produksi dan luas lahan pada kawasan pengembangan produksi pertanian di setiap provinsi Indonesia. Bahkan, pembaharuannya dilakukan secara berkala serta menyajikannya secara mudah kepada masyarakat Indonesia.

"Yang berkaitan dengan data kami akan memperbaikinya secara cepat karena dinamika di dirjen cukup kencang dan itu tidak kami konsolidasikan lagi segingga ada perbedaan, dimana revisi di dirjen tidak kami record," ujarnya.

Walau demikian, menurutnya, semua data-data yang berkaitan dengan teknis biasanya selalu dikelola oleh tiap direktorat jenderal dan masing-masing unit kerja baik di pusat maupun di daerah. Namun, begitu masuk pada data strategis barulah dilanjutkan ke Sekretaris Jenderal.

"Memang kalau yang teknis adanya selalu di dirjen, Pak. Misalnya data terbaru dan data yang di update setiap hari," katanya.

Sebelumnya Komisi IV DPR RI menyoroti update terbaru data kebutuhan bahan pokok yang dihitung untuk memenuhi bulan suci ramadhan dan hari raya lebaran 2022 mendatang.[]

Berita terkait
Dukung Pernyataan Wapres, Sultan: Upaya Diversifikasi Pangan Harus Terus Digalakkan
Wakil Ketua DPD RI mengapresiasi komitmen wapres Maruf Amin yang mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi buah pisang sebagai substitusi nasi.
Kementan Tekankan Pentingnya Akses Pangan Terbuka Bagi Seluruh Dunia di Forum G20
Sekjen Kementan Kasdi Subagyono menekankan pentingnya keterbukaan akses pangan dunia serta inovasi agri-preneurship melalui pertanian digital.
Wali Kota Makassar Rebus Bahan Pangan, Ajak Warga Sukseskan Peluncuran Festival Rebus Makassar
Danny mengatakan semarak festival rebusan ini juga dapat meningkatkan ajang silaturahmi di sekitar rumah.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.