Ratusan Pohon Ditanam di Bekas Galian C di Kuningan

Dirjen PPKL, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Bupati Kuningan menanam ratusah pohon di bekas galian C
Penanaman ratusan pohon di bekas galian C Cisantana, Kuningan, Jabar, 26 September 2020 (Foto: kuningankab.go.id).

Kuningan - Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan (Dirjen PPKL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menanam sekitar 400 pohon di area bekas galian C Cisantana didampingi Bupati Kuningan beserta jajaran pejabat Pemkab Kuningan, 26 September 2020.

Tak hanya menanam pohon, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan juga menebar bibit ikan dan melepas burung ke alam bebas. Acara ini juga dihadiri oleh Puteri Indonesia 2020 yang juga turut berpartisipasi dalam kesempatan tersebut.

Kegiatan yang digagas oleh KLHK ini merupakan rangkaian kegiatan pada tahun 2019, yaitu rehabilitasi lahan galian bekas tambang. KLHK RI telah mengucurkan dana untuk merevitalisasi lahan ini agar dapat dimanfaatkan oleh Bumdes Cisantana sebagai objek wisata.

Kegiatan ini dinilai Bupati Kuningan sebagai langkah strategis rehabilitasi lingkungan hidup pasca dideklarasikannya Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan menterjemahkan deklarasi ini dalam bentuk program pembangunan yang berlandaskan pada pemanfaatan berkelanjutan, perlindungan sistem penyangga kehidupan, dan pengawetan keanekaragaman hayati.

tebar ikan kuninganMenebar bibit ikan di Kuningan, Jabar, 26 September 2020 (Foto: kuningankab.go.id).

Di samping itu, pembangunan ekonomi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat juga tetap diperhatikan, mengingat pembangunan ekologis sulit terwujud apabila pembangunan ekonomi belum tangguh sehingga perlu dipersiapkan program kegiatan yang terintegrasi dalam implementasinya, sebagaimana kegiatan pemulihan lahan bekas tambang Cisantana.

Kepala Dinas LH Kabupaten Kuningan, Wawan Setiawan, SHut, MT, menjelaskan bahwa lahan kritis merupakan lahan yang telah mengalami kemerosotan kesuburannya atau lahan yang dalam proses kemunduran kesuburannya, baik secara fisik maupun kimia dan biologi. Sehingga lahan tersebut tidak dapat berfungsi secara baik sesuai dengan peruntukannya, sebagai media produksi maupun sebagai media tata air.

“Lahan bekas tambang galian batu seperti ini adalah lahan kritis yang harus kita pulihkan kembali. Melalui kegiatan penanaman pohon, pembangunan situ/embung dan penataan infrastruktur lainnya diharapkan dapat menjadikan lahan kritis ini menjadi produktif kembali,” kata Wawan.

Sementara itu, Bupati Kuningan, H Acep Purnama, SH, MH, mengatakan harapannya agar program dan kegiatan pemulihan lahan seperti ini ke depan diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan/atau mata pencaharian alternatif bagi. Masyarakat sekitar yang hidup dari pemanfaatan sumber daya alam setelah potensi galian batu tidak diperbolehkan lagi.

“Dalam visi kami ditekankan bahwa poros pembangunan berdada di desa sebagai basis ekonomi daerah yang akan terus didorong pembangunan dan pengembangannya sesuai dengan potensi sumber daya alam dan karaketristik wilayahnya,” ujar Bupati Acep. Dengan harapan berbagai potensi sumber daya alam di berbagai desa di Kabupaten Kuningan dapat dikembangkan secara terpadu dan terintegrasi ke dalam sentra-sentra atau kawasan ekonomi baik yang tergabung antar desa maupun antar kecamatan (kuningankab.go.id). []

Berita terkait
Penanaman Ratusan Pohon Hijaukan Bantaran Sungai Citarum
Untuk menghijaukan aliran Sungai Citarum ditanam ratusan pohon berbagai jenis tanaman keras di bantaran aliran Sungai Citarum
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.