Ratusan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Ikut Seminar Ilmiah

Ratusan ahli teknologi laboratorium medik ikut Seminar ilmiah. “Seminar sehari ini dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-7 Patelki,” kata George.
Ratusan ATLM peserta seminar ilmiah sehari saat mendengarkan arahan Kepala Dinkes Kota Jayapura di Aula Kantor Dinkes Provinsi Papua. (Foto: Tagar/Zhab)

Jayapura, (Tagar 8/4/18) - Ratusan Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) asal Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura mengikuti seminar ilmiah tentang “Peran ATLM Dalam Deteksi Dini Shypilis dan Hepatitis” yang digelar Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (Patelki) Kota Jayapura.

Kegitan seminar secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Nyoman Sriantari, bertempat di Aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Sabtu (7/4).

Ketua Dewan Pengurus Cabang Kota Jayapura Patelki, George Absalom Sesau, SKM, MKes mengatakan, para peserta seminar terdiri atas petugas laboratorium rumah sakit pemerintah dan swasta, Puskesmas serta mahasiswa Analis Kesehatan asal Poltekes Jayapura dan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, dengan menghadirkan dr Grace Daimboa, SpPD dan Hamid, MSi sebagai pemateri.

"Seminar sehari ini termasuk dalam beberapa rangkaian kegiatan yang kami lakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-7 Patelki pada 16 Juni mendatang, di antaranya pelayanan pengobatan dalam waktu dekat ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Jayapura, kita berkolaborasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," ucap George yang juga menjabat Kepala Seksi Kesehatan Rujukan di Dinkes Kota Jayapura.

Terkait peran ATLM dalam mendeteksi dini shypilis dan hepatitis, George mengungkapkan pada hakekatnya sudah menjadi kewajiban di Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan shypilis dan virus HIV terutama bagi ibu hamil pada pemeriksaan awalnya.

"Sehingga penting sekali kita meningkatkan kompetensi dan keahlian para petugas laboratorium baik yang ada di rumah sakit dan Puskesmas agar mereka mampu melakukan pekerjaan ini terutama dalam menyelamatkan ibu dalam masa kehamilan kontak pertama untuk melakukan pemeriksaan," paparnya.

Ia berharap peserta fokus mengikuti seminar ilmiah itu dengan baik. "Jangan hanya datang mendaftar terus hilang atau titip nama, karena peserta akan diberikan sertifikat atau SKP dengan nilai tiga poin yang berguna bagi rekan-rekan yang berada di Rumah Sakit Pemerintah untuk mengurus kenaikan pangkat. Jadi saya tegaskan jangan hanya kejar SKP itu tapi ilmunya yang harus kita dapatkan dulu," tegasnya.

Kepada panitia penyelenggara, ia berpesan agar memeriksa absen peserta, harus mengikuti kegiatan itu dari awal hingga selesai nantinya. Supaya yang benar-benar hadir dan ikut dengan seksama yang harus mendapatkan sertifikat itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Nyoman Sriantari berharap kepada peserta agar mengikuti seminar dengan baik, karena selain pengetahuan dibutuhkannya keterampilan.

"Pengetahuan tanpa ketrampilan maka tidak akan maksimal kerjanya. Sehingga penyegaran seperti ini sangat perlu dilakukan sesering mungkin, karena kita harus tahu teori dari apa yang kita periksa, dan harus tahu mempraktikkannya supaya tidak terjadi kesalahan dalam pemeriksaan laboratorium oleh seorang ATLM," ucapnya.

Hal ini diungkapkannya sangat penting, karena tugas dokter hanya mengobati berdasarkan dari hasil pemeriksaan oleh petugas lab. Hal itu tentunya untuk mencegah pemberian resep obat yang salah dikeluarkan oleh dokter kepada pasien.

Ia pun berharap agar para peserta dapat mengikuti seminar itu dengan baik dan fokus guna menekan error rate atau angka kesalahan pada pemeriksaan. (zhab).

Berita terkait