Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ganjar Minta Hutan Mangrove Digarap Serius

Ramai dikunjungi wisatawan, Ganjar minta hutan mangrove digarap serius. Dana yang dari 'Dewi Mangrove Sari' juga dikelola untuk beasiswa keluarga kurang mampu.
AKSI TANAM POHON MANGROVE: Sejumlah warga melakukan penanaman pohon Mangrove di pesisir pantai Kertomulyo, Trangkil, Pati, Jawa Tengah, Sabtu (2/12). Aksi yang dilakukan relawan GarudaFood bersama mahasiswa dan warga setempat dengan menanam sebanyak 2000 pohon mangrove tersebut untuk mencegah abrasi di daerah pesisir sejak dini. (Foto: Ant/Yusuf Nugroho)

Brebes, (Tagar 21/12/2017) – Ganjar Pranowo minta agar pengelolaan kawasan wisata hutan mangrove di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, digarap dengan serius sehingga bisa memberikan keuntungan dan manfaat seperti Objek Wisata Umbul Ponggok.

“Kalau saya boleh usul, dana yang masuk ke masyarakat dari 'Dewi Mangrove Sari' ini dikelola juga untuk beasiswa bagi keluarga kurang mampu sehingga nantinya semua warga desa di sini bisa berpendidikan tinggi-tinggi, seperti pengelolaan di Umbul Ponggok Klaten," pinta Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di Kabupaten Brebes, Kamis (21/12).

Ganjar juga meminta agar pengelolaan kawasan wisata hutan mangrove yang terletak di pesisir Kabupaten Brebes, tepatnya di bagian hilir Sungai Ponggol itu tidak hanya mengandalkan pemerintah maupun perorangan, tapi melibatkan semua lapisan masyarakat.

Menurut Ganjar, kebersihan kawasan wisata hutan mangrove harus terus dijaga, sedangkan berbagai kuliner juga harus bersumber dari laut seperti rumput laut, kepiting, kerang.

“Kalau bisa, ceritakan tiap hari mengenai kawasan wisata hutan mangrove ini sehingga banyak orang tahu dan datang ke sini, berikan informasi lengkap tentang wisata ini," ujarnya.

Sebelumnya, kawasan pesisir yang memiliki luas sekitar 30 hektare ini mengalami abrasi sejak 1986 sehingga oleh warga ditanami mangrove dan seiring berjalannya waktu, kawasan ini pun dikelola menjadi objek wisata yang kemudian diberi nama "Dewi Mangrove Sari".

Untuk mencapai kawasan wisata hutan mangrove, para pengunjung harus naik perahu yang telah disediakan selama kurang lebih 10 menit dengan tarif Rp 15 ribu per orang pada Senin-Jumat, sedangkan Sabtu-Minggu Rp 20 ribu per orang.

Uang retribusi masuk kawasan wisata hutan mangrove sebesar Rp 1.000 diserahkan ke kas desa, Rp 3.000 ke Pemkab Brebes, dan sisanya dikelola oleh masyarakat setempat.

Saat ini, "Dewi Mangrove Sari" ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada akhir pekan. Bahkan untuk lebih menarik wisatawan, dibangun jalur "tracking" yang menyusuri kawasan hutan mangrove. (ant/yps)

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.