Ragam Mitos yang Menyelimuti Fenomena Alam Gerhana Bulan

Berikut ini mitos-mitos Gerhana Bulan yang ada di beberapa belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Gerhana bulan menjadi salah satu fenomena alam yang kerap terjadi dan dapat disaksikan langsung oleh masyarakat bumi.

Gerhana Bulan merupakan peristiwa terhalangnya sinar matahari oleh bumi, sehingga sinarnya tidak sampai ke Bulan.

Meskipun sudah ada penjelasan ilmiahnya, budaya leluhur yang berkembang di masyarakat memiliki cerita sendiri pada peristiwa-peristiwa luar angkasa ini dan masih dipercayai oleh beberapa orang.

Berikut ini mitos-mitos Gerhana Bulan yang ada di beberapa belahan dunia, termasuk di Indonesia.


1. Gerhana bulan membawa tanda bencana

Di Negara Yunani, yakni Masyarakat Yunani Kuno percaya bahwa gerhana merupakan kemarahan dari para dewa. Selain itu, kedatangan gerhana juga dipercaya sebagai tanda dari adanya bencana dan kerusakan.


2. Gerhana bulan terjadi karena naga yang sedang haus darah

Menurut mitos yang ada di masyarakat Tionghoa, warna merah pada bulan yang hampir menyerupai darah saat gerhana disebabkan oleh naga yang haus darah, sehingga Naga akan turun ke bumi untuk memangsa manusia di malam Gerhana Bulan.


3. Ibu hamil harus di dalam rumah

Masyarakat dunia seperti di Indonesia, Meksiko, dan India pernah mempercayai mitos bahwa selama terjadi gerhana bagi ibu hamil tidak boleh berada di luar rumah.

Bagi yang melanggar, akan ada bahaya yang mengancam anak yang sedang di kandungnya, seperti beberapa mitos berikut, yakni banyak yang mempercayai bahwa anak akan terlahir cacat fisik seperti bibir sumbing dan ibu hamil tidak boleh memegang pisau atau benda tajam karena dapat meninggalkan tanda lahir pada anak.

Takhayul seperti yang telah disebutkan di atas tidak terbukti secara ilmiah, akan tetapi seringkali diikuti dan dijalankan sesuai arahan tradisi sebelumnya.

Sementara bukti ilmiah yang masuk akal mengapa manusia dilarang melihat gerhana, tidak hanya ibu hamil saja dengan mata telanjang, salah satu sebabnya adalah untuk mencegah dan menghindari kerusakan retina mata yang menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan hingga kebutaan.

Maka dari itu, solusinya adalah memakai kacamata khusus yang terbukti aman untuk melindungi cahaya gerhana masuk ke retina mata secara langsung.

Jadi, mitos yang berkembang ibu hamil melihat Gerhana Bulan akan terjadi sesuatu, mulai saat ini tak perlu khawatir akan adanya Gerhana Bulan 19 November 2021.


4. Gerhana bulan terjadi, karena jaguar memakan bulan

Lain lagi, dengan suku Inca di daratan Peru beranggapan bahwa fenomena ini terjadi karena jaguar memakan bulan, maka dari itu Gerhana Bulan total kerap berwarna merah.


5. Terjadi pertengkaran saat Gerhana Bulan berlangsung

Di Afrika, yakni Suku Batam Maliba masih meyakini mitos bahwa Gerhana Bulan terjadi karena keduanya sedang berperang di langit.

Maka dari itu setiap gerhana cincin, anggota suku Batam Maliba melakukan ritual untuk membuat kondisi kembali seperti semula, tujuannya agar kegelapan cepat selesai atau hilang.


6. Arwah leluhur kembali ke rumah

Sebagian orang masih meyakini bahwa saat malam terjadi Gerhana Bulan, arwah para leluhur akan datang ke rumah.

Hal ini pun berkaitan dengan dilarangnya masyarakat untuk keluar rumah malam itu, karena arena harus menyambut kedatangan arwah leluhur mereka.


7. Banyak makhluk halus bergentayangan

Mitos yang paling seram adalah banyaknya makhluk halus yang bergentayangan pada malam Gerhana Bulan berlangsung.

Adapun cara jika masih ada yang mempercayai mitos dan peraturan sehingga tidak bisa menyaksikan Gerhana Bulan secara langsung, beberapa lembaga penelitian ilmiah, seperti Lapan RI menyediakan platform live streaming untuk memudahkan masyarakat Indonesia melihat secara langsung dengan jelas. []

Baca Juga:

Berita terkait
Ragam Jenis Fenomena Gerhana Bulan yang Perlu Diketahui
Fenomena gerhana bulan sering terjadi dan masyarakat bumi selalu saja takjub dengan tanda-tanda kebesaran Tuhan.
Ada Fenomena Gerhana Bulan Total 8 November, Bisa Dilihat Kecuali Daerah Ini
Fenomena gerhana bulan total diprediksi dapat disaksikan masyarakat pada Selasa, 8 November 2022 besok.
Tata Cara Shalat Gerhana Matahari dan Bulan
Waktu melaksanakan shalat gerhana matahari, yaitu mulai timbul gerhana sampai matahari kembali seperti biasa, atau sampai terbenam.
0
Ragam Mitos yang Menyelimuti Fenomena Alam Gerhana Bulan
Berikut ini mitos-mitos Gerhana Bulan yang ada di beberapa belahan dunia, termasuk di Indonesia.